Etnis Uzbeks mengungsi ke dekat perbatasan Kyrgyz-Uzbek, di Kyrgyzstan (12/6) akibat serangan etnis Kyrgyz. AP/D. Dalton Bennett
TEMPO Interaktif, New York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa hari ini mendesak segera dihentikannya konflik etnis di Kirgistan.
Selama empat hari bentrokan antara etnis Kirgis dan Uzbek yang minoritas di Kota Osh, menewaskan sedikitnya 138 orang dan melukai lebih dari 1.800 lainnya. Sekitar 100 ribu warga Uzbek kabur ke perbatasan Uzbekistan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB B. Lynn Pascoe, mendukung upaya penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban kerusuhan. “Kami membahas perlunya segera mencari cara agar bantuan kemanusiaan bisa sampai ke sana,” katanya kepada para wartawan.
Pascoe menyatakan pihaknya juga aakan membantu pemerintah Uzbekistan untuk menangani pengungsi Uzbek. “Komisi Tinggi PBB Urusan pengungsi mencatat lebih dari 75.000 orang telah menyeberang ke wilayah Uzbekistan.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.