Amerika Temukan Cadangan Mineral Senilai Rp 10 Ribu Triliun di Afganistan

Reporter

Editor

Senin, 14 Juni 2010 21:26 WIB

AP| Dario Lopez Mills

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ahli geologi Amerika telah menemukan cadangan mineral senilai US$ 1 triliun (sekitar Rp 10 ribu triliun) di Afganistan. Cadangan itu dinilai dapat mengubah negara yang terkoyak perang itu menjadi salah satu pusat pertambangan dunia yang paling menguntungkan.

Besi, tembaga, kobalt, emas dan logam industri vital seperti lithium telah ditemukan dalam jumlah yang lebih besar dari yang diduga sebelumnya, menurut pejabat senior AS.

Sebuah memo Pentagon mengklaim Afganistan bisa menjadi "Saudi Arabianya lithium", bahan baku utama dalam pembuatan baterai untuk laptop dan ponsel.

"Ada potensi yang menakjubkan di sini," kata Jenderal David H. Petraeus, Komandan Komando Sentral Amerika Serikat.

"Ada banyak cadangan itu, tentu saja, tapi saya pikir itu sangat signifikan potensinya."

Badan Survei Geologi Amerika telah memulai survei udara terhadap sumber daya mineral Afghanistan pada tahun 2006. Mereka menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh para ahli pertambangan Soviet selama pendudukan Soviet di Afganistan pada tahun 1980-an.

Hasil yang menjanjikan itu membawa pada sebuah studi yang lebih canggih di tahun berikutnya.

Tahun lalu, satuan tugas Pentagon telah membawa program pengembangan bisnis di Irak tiba di Afghanistan dan menganalisis temuan ahli geologi itu.

Ahli pertambangan AS dibawa untuk memvalidasi kesimpulan survei itu. Pejabat tinggi AS dan Afganistan telah diberitahu.

Sejauh ini, ditemukan deposit mineral terbesar adalah besi dan tembaga, tetapi juga termasuk simpanan besar niobium, sebuah logam lunak yang digunakan dalam memproduksi superkonduktor baja, serta unsur-unsur tanah yang jarang dan cadangan emas besar di wilayah Pashtun di Afganistan selatan.

DAILY MAIL | EZ

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya