Video penyerangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara yang membawa relawan pembawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina. AP Photo/Israel Defence Force
TEMPO Interaktif, Yerusalem - Knesset (parlemen Israel) hari ini dijadwalkan mengesahkan komite penyelidikan yang dibentuk untuk mengusut insiden Mavi Marmara. Terbentuknya tim itu diumumkan secara resmi oleh kantor perdana menteri kemarin.
Komite investigasi ini diketuai oleh pensiunan hakim agung, Jacob Turkel. Beranggotakan Shabtai Rosen, 93 tahun (profesor hukum internasional), dan Mayor Jenderal Amos Horev, mantan presiden Technion, Institut Teknologi Israel. Dua peninjau internasional dalam tim itu, yakni David Trimble (peraih Nobel Perdamaian dari Irlandia), dan Ken Watkin (bekas hakim militer dari Kanada).
Namun kantor perdana menteri tidak menyebutkan apa saja kewenangan komite investigasi itu. Gedung Putih hari ini sudah menyatakan dukungan penyelidikan internal yang bakal dilakukan negara Zionis itu.
Israel memang menolak pembentukan tim investigasi oleh Perserikatan bangsa-Bangsa. Kasus Mavi Marmara dua pekan lalu itu menewaskan 19 orang dan melukai 36 lainnya. Mavi Marmara adalah kapal bantuan kemanusiaan yang termasuk dalam misi beranggotakan enam kapal penumpang dan barang.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.