Relawan Kanada: Ada 16 Orang yang Dibunuh Tentara Israel
Minggu, 6 Juni 2010 19:22 WIB
TEMPO Interaktif, Toronto - Dia tampak seperti petualang lainnya, tersenyum saat ia datang melalui pintu-pintu kedatangan di bandara Pearson. Kantung matanya menunjukkan kelelahan setelah melewati kengerian dalam sepekan terakhir.
Kevin Neish, warga Kanada ini ikut naik di kapal bantuan Palestina yang diserbu oleh pasukan Israel di lepas pantai Gaza. Dia kembali ke rumahnya Sabtu lalu, meki menurutnya dengan berat hati. "Aku sedih, karena aku meninggalkan beberapa orang yang masih disekap di penjara Israel," katanya.
Neish, yang ditahan di Israel selama tiga hari, disambut oleh sebuah kelompok pendukung Palestina di Toronto sebelum ia naik pesawat lagi ke kota asalnya, Victoria. Insinyur laut berusia 53 tahun itu mengatakan, disandera oleh pasukan Israel dan menyaksikan orang-orang terbunuh di atas kapal itu.
"Kapal direbut Israel di perairan internasional. Kita diculik dan kemudian kami menghabiskan waktu tiga hari, disiksa dalam tahanan," katanya dengan suara berat dan penuh emosi.
Neish mengatakan, tentara Israel itu berulang kali mengancam akan membunuh, tetapi orang lain punya pengalaman jauh lebih buruk. "Saya dan satu teman dikunci baru dibuka pagi harinya setelah di Istanbul. Padahal kepalanya terluka, bersimbah darah sampai kaki.”
Walaupun angka resmi dikatakan sembilan orang tewas, namun Neish menyaksikan berbeda. "Enam belas orang dibunuh di atas kapal, di perahu saya."
Menurut Neish, bawannya dirampok tentara Israel. "Lima puluh kilogram barang bawaan hilang, 400 dolar hilang, semua informasi saya, semua ID saya tak kembali, semua dicuri oleh tentara Israel."
Neish mengatakan, Pemerintah Israel memperlakukan dia dengan buruk, mengintimidasi dia dengan senjata dan anjing. Bahkan mencegah dia menggunakan toilet selama 15 jam.
CBC| NUR HARYANTO