Bentrok Antargerilyawan Kolombia Tewaskan Sembilan Orang

Reporter

Editor

Kamis, 3 Juni 2010 00:41 WIB

TEMPO Interaktif, Bogota - Bentrokan antarkelompok gerilyawan menewaskan sedikitnya sembilan orang di sebelah timur laut Kolombia. Menurut panglima militer Kolombia, Rabu (2/6), bentrokan diduga terjadi karena perebutan wilayah kekuasaan jaringan narkotika.

Perang antargeng narkotika di Kolombia mulai menyusut delapan tahun sejak Presiden Alvaro Uribe berkuasa. Akan tetapi, bentrokan kecil di kawasan pedesaan antara gerilyawan, gembong narkotika, paramiliter masih terus terjadi.

Rafael Neira, Panglima Brigade 18 Tentara Kolombia, mengatakan gerilyawan Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) bentrok di kawasan Arauquita, Provinsi Arauca, yang berbatasan dengan Venezuela.

"Pertempuran antara dua faksi teroris tersebut menewaskan sembilan orang," ujar Neira kepada Reuters.

Beberapa tahun lalu, serangan gerilyawan terhadap pipa saluran maupun instalasi minyak di Arauca sering terjadi. Akan tetapi, upaya pemerintah Kolombia dengan sokongan Amerika Serikat untuk memberantas geng narkotika membuahkan hasil.

FARC dan ELN tahun lalu mengatakan mereka mungkin bergabung untuk memerangi pemerintahan Kolombia setelah bertahun-tahun bergerilya.

ELN dibentuk oleh para pendeta Katolik yang terinspirasi dengan gerakan pembebasan teologi pada 1960-an. Mereka sering bentrok dengan FARC yang beraliran komunis selama bertahun-tahun.

REUTERS| KODRAT SETIAWAN

Berita terkait

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

26 Juni 2017

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.

Baca Selengkapnya

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

5 Mei 2017

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.

Baca Selengkapnya

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

4 April 2017

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

3 April 2017

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia

Baca Selengkapnya

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

2 April 2017

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

27 Maret 2017

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.

Baca Selengkapnya

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

1 Desember 2016

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

14 Oktober 2016

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya