Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama. AP Photo/Kyodo News
TEMPO Interaktif, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, 63, mengundurkan diri setelah delapan bulan menjabat. Dia mundur karena gagal menepati janji kampanyenya yang ingin memindahkan pangkalan militer Amerika Serikat di pulau sebelah selatan Okinawa.
Langkah mengundurkan diri ini diambil Hatoyama agar partai Demokratik Jepang (DJP) berpeluang kembali berkuasa pada pemilihan Juli mendatang. Dalam pemilihan tahun lalu, partai kiri tengah DJP memenangi pemilu dan mengakhiri kekuasaan partai konservatif yang telah berkuasa setengah abad.
Hatoyama mundur setelah bertemu dengan para petinggi DJP. Dia menjadi Perdana Menteri ke-empat yang mundur dalam empat tahun terakhir.
“Sejak pemilihan tahun lalu, saya berusaha mengubah pandangan politik selama ini,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (2/6). Namun, apa yang dia lakukan selama ini tidak dimengerti. “Itu penyebab kegagalan saya,” kata Hatoyama.