Serangan Israel ke Kapal KemanusiaanTewaskan 16 Relawan
Reporter
Editor
Senin, 31 Mei 2010 12:42 WIB
Freedom Flotilla dalam pelayaran menuju Gaza (electronicintifada.net)
TEMPO Interaktif, Haifa - Serangan pasukan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara, Senin (31/5) telah menewaskan 16 dan melukai 30 relawan kemanusiaan yang ada di kapal itu. Situs kantor Berita Al Jazeera melaporkan pasukan Israel meluncur menggunakan tali dari helikopter dan mulai menembaki penumpang di geladak dengan peluru tajam.
Penyerangan terjadi perairan internasional, 65 kilometer lepas pantai Gaza. Radio Tentara Israel mengklaim peluru dimuntahkan karena penumpang menyerang pasukan dengan benda tajam. Namun kabar itu dibantah Free Gaza Movement, penyelenggara misi kemanusiaan ini dengan mengatakan pasukan langsung menembak begitu mendarat di kapal. Iring-iringan 6 kapal kemanusiaan yang hendak menembus blokade laut Israel ke Gaza itu kini ditarik ke Haifa di Israel.
Sebelumnya, dua kapal Angkatan Laut Israel mengontak kapten Mavi Marmara untuk meminta identifikasi mereka. Kemudian kapal Israel mengapit iring-iringan yang membawa 10 ribu ton bantuan kemanusiaan itu. Diantara 700 relawan dari 50 negara, terdapat 12 warga Indonesia, termasuk 5 wartawan. Belum diketahui nasib mereka sekarang.
Ke-12 orang itu terdiri dari tiga lembaga swadaya masyarakat KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), dan Sahabat Al-Aqsha. Dalam rombongan itu juga ada lima wartawan Indonesia dari Al-Jazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, majalah Alia, dan Sahabat Al-Aqsha
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.