Juru Bicara Partai Terbesar Thailand Tuding Tentara Lakukan Pembakaran  

Reporter

Editor

Kamis, 27 Mei 2010 13:03 WIB

Pithaya Pookaman

TEMPO Interaktif, Bangkok -Partai Phuea Thai membantah tuduhan pemerintah bahwa massa Kaus Merah mengamuk membakari lebih dari 30 gedung, termasuk Central World, kompleks pusat belanja terbesar kedua di Asia Tenggara. Partai yang mendukung aksi protes antipemerintah itu menuduh pemerintah sengaja menyudutkan gerakan Kaus Merah dan para pemimpinnya.

"Kalau memang benar pelakunya Kaus Merah, lalu mengapa aksi pembakaran itu terjadi justru ketika wilayah itu sudah dikuasai tentara," ujar juru bicara Bidang Luar Negeri Partai Phuea Thai, Dr Pithaya Pookaman, kepada Andree Priyanto dari Tempo di markas partai terbesar pertama di Thailand itu. "Jadi ada yang ganjil di sini."

Pensiunan diplomat yang berkarier selama lebih 25 tahun itu juga takjub, mengapa yang dibakar justru gedung-gedung yang dimiliki simpatisan Kaus Merah, seperti Central World yang dimiliki teman bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang kini dicap buron aksi terorisme. "Kenapa gedung-gedung yang punya Kaus Kuning tak ikut dibakar?" ujarnya.


Anda yakin pelakunya bukan Kaus Merah. Mengapa?

Saya tahu sekali pelakunya bukan Kaus Merah. Ada beberapa hal yang tak masuk akal kalau memang benar pelakunya Kaus Merah. Pertama, karena aksi pembakaran itu terjadi justru ketika wilayah itu sudah dikuasai tentara. Sebab, sebelum tentara masuk ke kawasan Kaus Merah--di persimpangan Jalan Ratchaprasong--gedung-gedung itu aman. Kalau memang Kaus Merah mau, tentu sudah mereka bakar sebelum tentara masuk. Jadi ada yang ganjil di sini.

Cuma itu?

Ada lagi hal lain yang mengganggu saya, semisal mengapa gedung-gedung yang dibakar itu seperti dipilih. Sebab, tak semua gedung yang ada di lokasi Kaus Merah dibakar. Kenapa gedung-gedung yang punya Kaus Kuning (pendukung pemerintah) tak ikut dibakar? Kenapa justru yang dibakar gedung-gedung milik teman-teman Thaksin Shinawatra?

Mengapa tidak? Namanya orang ngamuk?

Saya kebetulan beberapa kali ke tempat Kaus Merah. Saya lihat pihak manajemen Central World di Bangkok begitu bersimpati kepada Kaus Merah. Mereka misalnya memberikan tempat untuk tidur kepada Kaus Merah. Meminjamkan penyejuk ruangan. Mereka juga memberikan akses kepada Kaus Merah untuk mandi atau ke toilet. Lalu mengapa Kaus Merah mesti membakar Central World?

Dari mana Anda tahu gedung-gedung milik Kaus Kuning aman?

Berdasarkan penelusuran partai kami, gedung-gedung milik Kaus Kuning aman-aman saja. Makanya saya enggak percaya Kaus Merah yang melakukannya. Wilayah-wilayah yang dibakar itu ada di wilayah yang dikuasai tentara. Tak seorang pun bisa masuk ke sana. Tak terkecuali Kaus Merah. Kalaupun ada yang bisa menembus, sudah pasti dia mati ditembak tentara karena wilayah itu masuk zona tembak tentara. Itu artinya pelakunya bagian dari [tentara] itu.

Andree Priyanto (Bangkok)

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya