Kurangi Emisi, Indonesia Dapat Bantuan US$ 1 Miliar dari Norwegia  

Reporter

Editor

Kamis, 27 Mei 2010 06:17 WIB

TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia dan Norwegia menandatangani letter of intent (LoI) untuk bantuan senilai US$ 1 miliar dolar guna membantu mengurangi emisi akibat kerusakan hutan di Indonesia.

Penandatanganan itu disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berada di Oslo, untuk menjadi ketua bersama pertemuan multilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg tentang perubahan iklim dan kerusakan hutan yang akan dimulai Jumat (28/5).

Agus Purnomo, kepala Sekretariat Dewan Nasional Perubahan Iklim yang berada di Oslo mengatakan, kesepakatan bilateral Indonesia-Norwegia itu merupakan bagian dari program Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengurangan emisi akibat kerusakan hutan di negara berkembang, Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation in Developing Countries (REDD).

Agus Purnomo mengatakan bantuan akan dimulai dari pembentukan lembaga dan institusi keuangan untuk mengelola dana bantuan, uji coba REDD di satu atau dua provinsi sebagai langkah untuk menuju pengurangan emisi secara nasional.

"Kegiatan ini adalah upaya pengurangan emisi yang bersumber dari perusakan hutan, kebakaran hutan, pembalakan liar, dan konversi dari lahan gambut," kata Agus.

Pembiayaan dari luar tersebut, lanjut Agus, antara lain untuk masyarakat yang kehidupannya tergantung dari kegiatan yang kebetulan merusak hutan juga untuk perusahaan atau industri, yang mengembangkan kebun di lahan gambut dan harus pindah ke lahan yang bukan gambut."

"Jadi kita menyepakati dengan Norwegia yang akan memberikan bantuan dalam beberapa tahun mendatang dengan dana total US$ 1 miliar," tambahnya.

Agus Purnomo juga mengatakan penandatangan ini merupakan tindak lanjut pertama dari pertemuan perubahan iklim PBB di Kopenhagen Desember lalu.

Salah satu butir dari pertemuan Kopenhagen menyebutkan negara pemilik hutan berhak mendapat bantuan dari maysarakat internasional untuk bisa memperbaiki pengelolaan hutan sehingga tidak mengeluarkan emisi karbon. "Jadi kerjasama bilateral ini adalah bentuk pertama dari contoh penerapan kesepakatan di Kopenhagen," kata Agus.

BBC | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

9 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

9 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

14 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

20 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

23 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

27 hari lalu

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

32 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya