TEMPO Interaktif, Beirut - Pemimpin kelompok Hizbullah Libanon hari Selasa memperingatkan bahwa para pejuang itu akan menyerang kapal-kapal Israel di Laut Tengah jika negara Yahudi itu mengenakan blokade laut di Libanon dalam perang masa depan.
Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya yang didukung Iran saat ini mampu menghancurkan setiap kapal militer atau komersial yang menuju pelabuhan Israel.
Hizbullah dan Israel bertempur 34 hari pada tahun 2006 di mana Israel memberlakukan embargo laut dan udara terhadap Libanon. Israel mengatakan langkah itu diperlukan untuk mencegah gerilyawan mendapat pasokan senjata.
Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah sekarang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerugian bagi Israel seperti yang terjadi di Libanon selama perang 2006.
"Dalam setiap perang di masa depan, jika Anda blokade pantai dan pelabuhan, semua kapal militer, sipil dan komersial menuju pelabuhan di daerah pendudukan Palestina sepanjang Mediterania akan mendapat serangan roket Hizbullah," kata Nasrallah.
Berpidato kepada pendukungnya melalui link video dalam kampanye besar di selatan Beirut, Nasrallah mengulangi ancaman masa lalu bahwa kelompoknya akan menyerang dengan roket ke bandara Tel Aviv dan sasaran strategis lainnya jika Israel menyerang infrastruktur Libanon seperti yang terjadi pada tahun 2006.
Dia menambahkan: "Kami mampu menargetkan, menyerang dan menghancurkan kapal Anda saat mereka menuju pelabuhan di pantai pendudukan Palestina dari utara ke selatan."
"Ketika dunia melihat bagaimana kapal tersebut dihancurkan di perairan wilayah Palestina yang diduduki, tak seorang pun akan berani pergi ke sana lagi," tambah Nasrallah.
Selama pertempuran 2006, Hizbullah mengirim sekitar 4.000 roket ke Israel, sementara Israel membom benteng kelompok itu di Lebanon selatan dan timur serta kantor pusatnya di pinggiran Dahiyeh, selatan ibukota Beirut. Perang itu menewaskan sekitar 1.200 orang di Libanon dan 160 orang di Israel.
AP | EZ
Berita terkait
Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon
28 April 2017
Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sekitar 1,5 juta orang masuk ke wilayah Lebanon. Jumlah mereka hampir seperempat penduduk Libanon
Baca Selengkapnya8 Pesawat Intai Israel Langgar Wilayah Udara Lebanon
9 Maret 2017
Kantor berita ini juga mengatakan, enam pesawat perang Israel melanggar wilayah udara Lebanon.
Baca SelengkapnyaIran dan Hizbullah Dukung Gencatan Senjata di Suriah
13 Februari 2017
Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.
Baca SelengkapnyaPemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'
13 Februari 2017
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."
Baca SelengkapnyaBegini Terapi Stres untuk Anak-anak Pengungsi Suriah
2 Januari 2017
Kelas perdamaian untuk anak pengungsi Suriah dan Palestina di kamp Shatila, Libanon, berfungsi untuk meredakan stres dan mencegah direkrut milisi.
Baca SelengkapnyaAktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria
22 Desember 2016
KAFA, organisasi hak perempuan Libanon, menyerukan protes atas penunjukan Jean Ogasapian sebagai menteru pemberdayaan perempuan.
Baca SelengkapnyaCegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi
23 November 2016
Libanon membangun tembok di dekat kamp pengungsian warga Palestina, dengan tujuan mencegah kelompok radikal menyusup.
Baca SelengkapnyaPlt Dubes Libanon, Azzi: Pemerintahan Kami Terunik di Dunia
22 November 2016
Pelaksana tugas Duta Besar Libanon untuk Indonesia, Joanna-Maria Azzi menjelaskan Libanon punya pakta nasional untuk merawat pluralitas dan toleransi.
Baca SelengkapnyaKrisis Pemimpin, Michel Aoun Terpilih Jadi Presiden Libanon
31 Oktober 2016
Pria 81 tahun itu mendapatkan sokongan 83 suara anggota parlemen.
Panglima Hizbullah Tewas di Suriah
13 Mei 2016
Panglima utama Hizbullah Mustafa Amine Badreddine tewas dalam serangan udara Israel di perbatasan Libanon-Suriah pada pekan ini.
Baca Selengkapnya