Gala Dinner Mewah ala Obama

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 11:21 WIB

Presiden Barack Obama dan Michelle Obama menyambut presiden Meksiko Felipe Calderon dan istrinya Margarita Zavala di Gedung Putih, Washington (20/5). AP/Charles Dharapak
TEMPO Interaktif, Washington -Setelah tidak terlalu sukses menggelar makan malam mewah karena insiden yang melibatkan sosialita Michaele Salahi dan suaminya, Tareq, Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali menggelar gala dinner nan mewah untuk kedua kalinya Rabu malam pekan lalu.

Mengambil tempat di bagian timur Gedung Putih, acara makan malam yang glamor itu diselenggarakan untuk menghormati tamu Obama, Presiden Meksiko Felipe Calderon dan istrinya, Margarita Zavala, beserta 200 tamu lainnya dari Meksiko, termasuk miliarder Carlos Slim. Acara ini semakin glamor dengan hadirnya sejumlah aktris Hollywood: Whoopi Goldberg, Eva Longoria, dan diva R&B, Beyonce. Penyanyi muda dan seksi itu menghibur undangan di teras mewah kediaman presiden di South Lawn, yang telah disulap menjadi kelab malam.

South Lawn, yang berukuran dua pertiga lapangan sepak bola, didekorasi dengan nuansa hitam serta dilengkapi sebuah panggung, keranjang bunga, dan kupu-kupu raja yang menggantung di langit-langit. Kupu-kupu raja itu dihadirkan sebagai lambang hubungan kedua negara. Adapun menu yang disuguhkan di tempat ini adalah campuran antara khas Meksiko dan tanah leluhur Obama, Hawaii: jicama dan ikan Hawaiian opah.

Sedangkan meja di bagian timur di dekorasi natural dengan arsiran warna oranye dan hijau. Di tengahnya ditempatkan sebuah buket bunga marzipan dan cokelat. Adapun menunya disiapkan oleh chef terkenal Rick Bayless dan chef eksekutif Gedung Putih, Cristeta Comerford. Keduanya menghidangkan daging wagyu Oregon, black bean tamalon, buncis hijau panggang, serta daun-daunan, lobak, dan lettuce yang diambil dari kebun dapur Gedung Putih. Sayur-sayuran ini sengaja dihidangkan sesuai dengan kampanye Michelle Obama untuk melawan kegemukan pada anak-anak.

Sang nyonya rumah, Michelle Obama, menyambut tamu dengan gaun satu tali pada bahu berwarna biru kobalt rancangan Peter Soronen, plus aksesori terbaik seperti undangan lainnya. Kemewahan juga tampak dari alat-alat makan yang digunakan, yakni porselen pemberian Cina pada pemerintahan Bill Clinton dan porselen berusia setengah abad lebih peninggalan Presiden Dwight Eisenhower. Kendati dipenuhi canda tawa dan gosip yang sarat politik, perhelatan itu dijaga cukup ketat.

STRAITS TIMES | NEW YORK DAILY | SUNARIAH

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya