Penyiksa Pembantu Indonesia di Malaysia Dihukum 8 Tahun

Reporter

Editor

Jumat, 21 Mei 2010 05:12 WIB

Hau Yuang Tyng atau Michele. ANTARA/Adi Lazuardi
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Pengadilan Malaysia menjatuhkan vonis delapan tahun penjara terhadap seorang warganya, Kamis, yang melakukan penyiksaan terhadap pembantunya asal Indonesia.

Terdakwa terbukti menyiram air panas kepada pembantunya itu sehingga sekujur kulit tubuh korban menjadi melepuh. Selain itu, terdakwa juga didakwa telah melukai korban dengan gunting dan palu sehingga tubuh korban luka-luka parah.

Hau Tyng Yuan, 44 tahun, didakwa bersalah telah melakukan tiga bentuk penyiksaan pada Juni 2009 lalu terhadap pembantunya Siti Hajar Sadli.
Terdakwa dalam melakukan perbuatan kejinya itu menggunakan air panas, palu, dan gunting, untuk menyiksa pembantunya tersebut.

Namun Pengadilan Distrik di Kuala Lumpur yang menjatuhkan hukum tersebut tidak menahan terdakwa sampai sampai muncul keputusan banding. Pengacara terdakwa, M Manoharan mengatakan pihaknya memberi suatu jaminan agar kliennya tidak ditahan. Dalam kasus tersebut terdakwa menghadapi ancaman hukuman maksimum 43 tahun penjara.

Kasus ini adalah salah satu dari banyak kasus yang dialami pekerja rumah tangga Indonesia di Malaysia yang mengakibatkan hubungan kedua negara menjadi buruk pada tahun lalu. Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap dengan memberhentikan penyaluran tenaga kerja ke Malaysia.

Siti Hajar, 34 tahun, melarikan diri pada Juni tahun lalu karena mengalami penyiksaan setelah bekerja untuk majikannya itu selama tiga tahun di sebuah kondominium mewah.

Setelah berhasil kabur menyelamatkan diri, dalam foto-foto Siti Hajar yang dipotret oleh petugas terlihat sekujur tubuh Siti Hajar penuh luka-luka parah akibat disiram air panas. Foto-foto tersebut dipublikasikan secara luas dan memicu kemarahan rakyat Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji untuk mencari keadilan bagi warga negaranya itu.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang bertemu dengan Presiden Yudhoyono awal pekan ini di Kuala Lumpur mengharapkan pemerintah Indonesia segera mencabut larangan kepada perusahaan-perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia agar dapat mengirim lagi pembantu rumah tangga ke Malaysia.

Pemerintah Indonesia mensyaratkan agar pemerintah Malaysia meningkatkan kesejahteraan para pekerja rumah tangga dari Indonesia dan memberi perlindungan humkum.

Sebanyak 230 ribu warga Indonesia menjadi pekerja di Malaysia. Ratusan dari mereka setiap tahunnya mengeluhkan berbagai persoalan ke Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, dari mulai upah yang belum dibayar, terlalu banyak pekerjaan, hingga mengalami kekerasan fisik.

AP l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya