Bangkok Menjelma Menjadi Zona Perang

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Mei 2010 17:12 WIB

Sabtu (15/5) siang tentara mulai menembaki jembatan penyeberangan di persimpangan Bon Kai di dekat jalur cepat Jalan Rama IV, Bangkok. (Bangkok Post)
TEMPO Interaktif, BANGKOK - Sekitar 17 jiwa tewas dan lebih dari 140 orang luka-luka menyusul pecah bentrokan antara pengunjuk rasa Kaus Merah dari Front Demokrasi Bersatu Menentang Kediktatoran (UDD) dengan tentara yang berlangsung hingga Sabtu (15/5). Bentrokan pecah di wilayah Bangkok seperti persimpangan Witthayu, Jembatan Thailand-Belgia, Pos Polisi Lumpini, Jalan Ratchaprapop, persimpangan Din Daeng, Jalan Silom, dan Soi Sala Daeng.

Tentara memakai gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam guna menggusur para demonstran yang berjumlah hingga 50 ribuan dari wilayah basis pertahanan mereka di beberapa distrik bisnis di Bangkok. Para demonstran Kaus Merah pun membalas dengan memakai roket buatan dan bom-bom molotov guna memblokir masuknya pasukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (CRES) yang mencoba membubarkan massa.

Suara tembakan terdengar dari dua kubu yang bentrok tersebut. Bus terbakar, dan granat meledak di Jalan Rama IV dan persimpangan Sala Daeng. Sabtu (15/5) siang tentara mulai menembaki jembatan penyeberangan di persimpangan Bon Kai di dekat jalur cepat Jalan Rama IV. Demonstran membakar ban dan petasan. Suara rentetan ledakan terdengar hingga ke Bon Kai dan persimpangan Saladaeng.

Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Sathit Wongnongtoey menegaskan bahwa pemerintah dan tentara tak punya pilihan kecuali membubarkan para pendemo yang, kata Sathit, bersenjata dan terlatih dengan baik. Menteri Sathit menyalahkan bekas Perdana Menteri Thaksin Shinawatra berada di belakang aksi-aksi protes yang sengaja diorgansir untuk kepentingan pribadinya. Namun Thaksin justru menuding balik pemerintah.

"Sudah terang sekarang," ujar Thaksin. "Pemerintah telah memberi maklumat kepada polisi dan tentara dipersenjatai dengan senjata perang termasuk sejumlah sniper. Memakai kekerasan untuk membubarkan para demonstran tanpa ampun!" Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon mendesak pihak-pihak bertikai saling menahan diri dan menghindari kekerasan. "Sebaiknya pemerintah dan pendemo berunding," katanya.

| THENATION | BANGKOKPOST | BBC | ANDREE PRIYANTO


Berita terkait

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

56 hari lalu

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

18 Februari 2024

Thaksin Shinawatra Resmi Bebas

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada Minggu, 18 Februari 2024, resmi menghidup udara bebas

Baca Selengkapnya

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

18 Februari 2024

Mengenal Eks-PM Thailand Thaksin Shinawatra yang Dibenci tapi juga Dicintai

Miliarder Thailand, mantan PM Thaksin Shinawatra, dibebaskan, menikmati kebebasan setelah hampir 16 tahun lalu lari untuk menghindari penjara.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

18 September 2023

Thaksin Shinawatra Bisa Bebas Februari Tahun Depan

Raja Maha Vajiralongkorn meringankan hukuman delapan tahun menjadi satu tahun, namun Thaksin bisa dibebaskan lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

2 September 2023

Raja Thailand Pangkas Hukuman Penjara Eks PM Thaksin Shinawatra

Raja Thailand meringankan hukuman delapan tahun penjara mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra menjadi satu tahun.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

30 Agustus 2023

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Siapkan Permohonan Pengampunan Kerajaan

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sedang mempersiapkan dokumentasi untuk merancang permintaan pengampunan kerajaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya