Saat Mengajar, Pembuat Kartun Nabi Muhammad Diserang

Reporter

Editor

Rabu, 12 Mei 2010 09:34 WIB

Lars Vilks. AP/ Bertil Ericson, Scanpix
TEMPO Interaktif, Stockholm - Seniman Swedia yang bikin umat Islam marah karena menggambarkan Nabi Muhammad seperti anjing diserang pengunjuk rasa. Ia dihentikan saat ceramah tentang batas kebebasan berbicara di sebuah universitas.

Lars Vilks mengatakan kepada The Associated Press, seorang pria melompat ke depan dan menghentikannya, Selasa waktu setempat, ketika memberikan kuliah di Universitas Uppala. Selanjutnya, pria tersebut memecahkan kacamata Vilks, tetapi dia tidak cedera.

Polisi akhirnya mengamankan penyerang sebelum sempat memukul Vilks. Kartunis ini dilarikan ke ruangan oleh petugas keamanan. Tiga orang ditahan, namun tidak jelas apakah termasuk penyerang di dalamnya.

Dalam beritanya koran Swedia menunjukkan, polisi menggunakan semprotan lada dan pentungan untuk membubarkan kerumunan orang marah seraya meneriakkan "Allahu Akbar" dalam bahasa Arab setelah Vilk dikeluarkan dari aula.

Vilks menghadapi sejumlah ancaman atas karya kontroversialnya menggambar Nabi Muhammad dengan badan anjing. Kejadian, Selasa, merupakan insiden pertama menyerang secara fisik.

Awal tahun ini, penyidik Amerika Serikat, mengatakan Vilks menjadi target pembunuhan Colleen LaRore, perempuan Amerika yang menjuluki dirinya "Jihan Jane". Kini dia mendekam di penjara. Dia mengakau tak bersalah.

Vilks mengatakan, sekelompok orang berjumlah sekitar 15 meneriaki dan mencoba menghentikan ceramahnya sebelum insiden di univeritas di Uppsala, sekitar 70 kilometer utara Stockholm, terjadi.

Beberapa di antaranya masuk ke ruangan setelah kejadian penyerangan dan bentrok dengan petugas keamanan, namun Vilks ditarik keluar untuk diamankan di ruangan.

"Seorang pria lari ke depan dan melempari. Saya sempat menghentikan, kacamata saya pecah," kata Vilks.

Juru bicara kepolisian Uppsala Jonas Eronen mengatakan, penyerang dihentikan petugas sebelum dia menjangkau Vilks. Kontak fisik dengan Vilks terjadi saat polisi mengevakuasi seniman tersebut.

Seorang pria dan wanita ditahan karena menyerang polisi, sementara pria lainnya ditahan karena membuat keributan di muka umum. Semuanya berusia di bawah 20 tahun.

Juru bicara Univeritas Uppsala Pernilla Bjork mengatakan, saat keributan terjadi Vilks sedang menunjukkan kutipan film yang dibuat seniman Iran tentang Islam dan homoseksualitas dari YouTube yang telah dilarang.

"Film itu menggambarkan umat Muslim dan Nabi Muhammad bagian dari kaum homoseks," kata Anders Montelius, 23 tahun, mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum.

"Sejumlah orang mulai berteriak-teriak, kejadian berlangsung begitu cepat. Sekitar 10-15 detik kemudian pecah kerusuhan. Seorang kawan lompat ke depan menyerang Vilks. Beberapa lainnya mengikuti pria tersebut. Mengetahui ada keributan, polisi menyemprotkan lada ke beberapa orang," ujar Montelius kepada AP.

"Saat seorang penanggung jawab universitas mengumumkan kuliah tak dilanjutkan, beberapa orang sorak sorai dalam bahasa Arab," katanya.

Pejabat univeritas mengatakan, sebelum Vilks memberikan kuliah umum, ada demonstrasi damai kaum Muslim di luar univeritas. Sementara kuliah tersebut dihadiri 260 orang. Bjork mengatakan, pihak univeritas menghubungi polisi dan petugas keamanan sebelum Vilks memberikan kuliah demi keamananya.

"Kami pikir, tugas kami sebagai orang universitas adalah mampu membicarakan isu-isu sulit," katanya. "Kami menyesalkan terjadi kekerasan."

Vilks membuat sktesa kasar lebih kurang setahun setelah koran Denmark memuat kartun Nabi yang menuai protes di negara-negara Muslim, 2006.

Sementara itu koran Swedia yang memuat gambar tersebut tak luput dari protes dan mengundang perdebatan di Barat dan dunia Muslim tentang sensifitas agama serta batas-batas kebebasan berbicara.

Bahkan, sejumlah orang mengancam membunuh Vilks yang secara rutin pindah dari satu tempat ke tempat lain secara rahasia setelah al-Qaidah di Irak memberikan hadiah US$ 100 ribu setara Rp 909 juta kepada siapa saja bila mampu membawa kepala Vilks, pada September 2007.

AP | CHOIRUL














Berita terkait

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

9 April 2019

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.

Baca Selengkapnya

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

19 Juli 2017

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

22 Mei 2017

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.

Baca Selengkapnya

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

21 Mei 2017

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2017

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

21 Mei 2017

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia tempat berkantornya Raja Carl XVI Gustaf yang akan berkunjung ke Indonesia besok.

Baca Selengkapnya

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

21 Mei 2017

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XV Gustaf dan Ratu Silvia, rencananya akan tiba di Indonesia besok atau Senin, 22 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

18 Mei 2017

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin dalam kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf terkait bidang riset dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

5 Mei 2017

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

Masjid ini sanggup menampung 2.000 jamaah.

Baca Selengkapnya

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

8 April 2017

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

Pihak berwajib juga menahan pria kedua lantaran memiliki kaitan dengan tersangka.

Baca Selengkapnya