Gas Beracun di Afganistan, Lusinan Siswi Dilarikan ke Rumah Sakit

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2010 17:12 WIB

TEMPO Interaktif, Kabul - Lusinan siswi di Afganistan dilarikan ke rumah sakit, Selasa waktu setempat, setelah dua serangan gas beracun menghantam sekolah mereka. Demikian keterangan pejabat setempat.

Sebanyak 30 siswi sekolah di sebelah utara kota Kunduz dan enam di Kabul dibawa ke rumah sakit, kata pejabat kesehatan dan menteri dalam negeri.

"Lainnya juga akan dibawa ke sini. Kami tidak tahu jumlah persis siswi yang terkena. Jumlahnya cukup banyak. Kejadiannya mirip seperti apa yang terjadi di Kabul dan Kunduz pekan lalu," kata Homayun Khamosh, kepala rumah sakit kota Kunduz, tempat para siswi dirujuk.

Salah seorang siswi di Kunduz bernama Farzana mengatakan kepada Reuters, dia melihat seorang pria berbaju hitam dengan mulut dan hidung ditutup baju melemparkan botol dekat sekolah. Botol tersebut pecah berserakan mengeluarkan bau asap.

Serangan ini merupakan bentuk serangan terbaru terhadap sekolah khusus perempuan menggunakan zat beracun. Hingga saat ini tes darah yang diambil dari para siswi belum mendapatkan hasil.

Juru bicara menteri dalam negeri mengatakan, dia belum mendapatkan informasi atas serangan di Kunduz tetapi membenarkan bahwa setengah lusin siswi sekolah dan seorang guru di sebuah sekolah di Kabul dilarikan ke klinik terdekat setelah menghirup gas dan jatuh sakit.

"Belum begitu jelas apakah disebabkan oleh racun, aksi perusakan atau gas. Tetapi kami akan cek, apakah ini sebuah aksi para musuh atau disebabkan makanan beracun," kata Zemarai Bashary

Wartawan Reuters di Kabul mengatakan, sejumlah pejabat kepolisian dan mobil polisi berada di sekitar sekolah. Seorang siswi, berusia 15 tahun dipanggil Samira bertugas di gerbang sekolah sebelum teman-temannya jatuh sakit.

"Saya mencium bau sangat manis selanjutnya menceritakan kejadian tersebut kepada para guru. Mereka mengatakan, itu bukan kejadian besar namun belakangan saya melihat sejumlah siswi tumbang, pingsan, dan muntah-muntah sehingga kami memanggil polisi," katanya. Samira mengatakan dia melihat tiga pria berdiri di luar dekat sekolah sebelum keluar bau gas.

Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara mengatakan gas berasal dari kebocoran toko di seberang jalan, tetapi pemilik toko mengatakan tokonya tak memiliki gas.

Sampai sekarang belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sejumlah pejabat menuduh Taliban, tetapi kelompok Islam ini menolak dan mengecam kejadian itu.

Taliban melarang pendidikan untuk kaum perempuan saat mereka berkuasa di Afganistan 1996 hingga 2001. Di beberapa wilayah yang dikuasai Taliban, sejumlah sekolah perempuan ditutup, guru-guru diancam, dan para gadis diserang dengan asam.

Serangan pada sekolah perempuan mengunakan gas beracun marak sejak tahun lalu. Di hampir kasus yang menimpa siswi dilaporkan didahului korban mencium sesuatu berbau manis, kemudian mereka pingsan, pusing, dan muntah-muntah. Tak satupun kejadian ini berakibat fatal.

REUTERS | CHOIRUL





Berita terkait

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

21 Desember 2022

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI

Baca Selengkapnya

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

14 Desember 2022

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.

Baca Selengkapnya

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

14 Desember 2022

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

13 Desember 2022

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.

Baca Selengkapnya

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

13 Desember 2022

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.

Baca Selengkapnya

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

13 Desember 2022

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

13 Desember 2022

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

12 Desember 2022

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.

Baca Selengkapnya