Pelapor Pertama Bom Times Square Seorang Muslim

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2010 10:43 WIB

Polisi memeriksa sebuah bom mobil yang gagal meledak di Times Square, New York (3/5). AP/New York Daily News/Alfred Giancarli

TEMPO Interaktif, New York - Aliou Niasse, imigran Muslim asal Senegal yang bekerja sebagai penjual bingkai foto di Times Square, adalah orang pertama yang membawa informasi mobil berasap di Times Square untuk mendapat perhatian polisi, pada Sabtu (1/5) petang.

Aliou Niasse mengatakan bahwa ia adalah yang pertama mendapati mobil berisi bom, yang berhenti tepat di depan keretanya di sudut Jalan 45 Broadway dekat Hotel Marriott.

"Saya tidak melihat mobil itu ditarik atau memperhatikan sopirnya karena saya sibuk dengan pelanggan. Tapi saat saya mendongak saya melihat asap yang tampaknya datang dari mobil itu. Hal ini terjadi sekitar pukul 18.30.

"Saya pikir saya harus menelepon 911, tapi bahasa Inggris saya tidak begitu baik dan saya tidak punya pulsa tersisa di ponsel saya, jadi saya berjalan ke Lance, yang memiliki kios kaus di samping saya, dan mengatakan kepadanya. Dia bilang kita tidak semestinya memanggil 911. Segera ia memberitahu seorang perwira polisi dekat," ujar Niasse, yang telah menjadi penjual di Times Square selama sekitar delapan tahun.

Sementara, versi Duane Jackson, penjual tas 58 tahun, mengatakan bahwa ia melihat mobil itu sekitar 18.30 dan bertanya-tanya siapa gerangan yang telah meninggalkannya di sana.

"Itu adalah pemikiran pertama saya: "Siapa yang menaruh mobil ini di sini?" kata Jackson, seraya menambahkan bahwa ia melihat ke dalam mobil dan melihat tombol di kunci kontak dengan 19 atau 20 kunci pada sebuah cincin.

Dia mengatakan bahwa dia memberitahu polisi yang lewat. "Itu saat asap mulai keluar dan kemudian kami mendengar pop pop pop kecil seperti kembang api menyala dan saat itulah semua orang tersebar dan berlarian," katanya.

Pihak berwenang mengatakan bom itu, terbuat dari tiga tangki propana, kembang api, dua wadah berisi 19 liter bensin, dua jam dan kawat listrik, yang bisa membunuh banyak orang.

Aparat menangkap Faisal Shahzad, tersangka teroris dan dituding menggunakan sebuah senjata perusak massal dalam peristiwa bom mobil yang gagal di Times Square, New York City, Amerika Serikat. Dia ditangkap di Bandara John F. Kennedy saat hendak terbang ke Dubai, Senin lalu.

TIMESONLINE | THINK PROGRESS | EZ

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya