Partai Liga Nasional Pimpinan Aung San Suu Kyi Dibubarkan

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2010 10:48 WIB

AP/Khin Maung Win
TEMPO Interaktif, Rangoon -Pekan ini telah lebih dari 21 tahun Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/NLD) Burma meniti gelombang oposisi menentang kekuasaan militer. Tapi itu tidak akan ada lagi, mimpi-mimpi para pendirinya belum juga tercapai, dan sang pemimpin, Aung San Suu Kyi, dalam penahanan jangka panjang.

Berdasarkan undang-undang yang disusun oleh para jenderal yang memerintah Burma untuk mengatur pemilihan tahun ini, NLD telah dipaksa memilih antara pengusiran pemimpin yang menjadi ikon dengan alasan ia adalah seorang tawanan dan tidak mendaftar bertarung meraih suara rakyat.

Tentang pilihan kedua, itu merupakan sebuah keputusan yang berarti NLD tidak dapat secara legal eksis setelah tenggat 6 Mei lusa untuk pendaftaran. Itu juga sebuah akhir menyedihkan bagi NLD, yang telah lama berjuang, dan menjadi pertempuran sia-sia untuk membawa demokrasi ke Burma.

Lahir dari sebuah pemberontakan yang gagal pada 1988, partai ini menang telak dalam pemilihan umum nasional terakhir pada 1990, namun militer tidak pernah membiarkannya ke tampuk kekuasaan. Para anggota senior partai--kebanyakan dari mereka kini berusia lanjut--dilecehkan, dipenjara, dan disiksa. Namun, dengan itu semua--dan meskipun ini menjadi ujung jalan, pembunuhan ditiupkan terhadap partai--para aktivis NLD memiliki keyakinan lebih.

"Kami tak merasa sedih," kata Tin Oo, 83 tahun. Dia wakil pemimpin NLD yang telah mengalami beberapa penyiksaan di penjara dan baru saja dibebaskan dari tahanan rumah pada Februari lalu. "Kami memiliki kehormatan. Suatu hari nanti kami akan kembali, kami akan bereinkarnasi dengan kehendak rakyat...."

Martabat untuk yang terakhir, anggota partai memilih tidak mencopot lambang dan bendera Partai NLD merah dan putih di luar markas mereka yang sederhana di Rangoon. "Pasukan keamanan akan melakukan pekerjaan itu," kata Win Tin, tahanan politik Burma terlama yang dibebaskan pada 2008 setelah 19 tahun dibui. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu di sel soliter Insein, penjara tersohor di Rangoon.
"Kami tak mau membongkar partai kami sendiri," ujar seorang veteran aktivis partai yang masih segar dalam usia 80 tahun, yang pernah disiksa rezim.
"Secara simbolis, itu bakal keliru. Tapi, ingat, ini bukanlah hal baru. Kami pernah melihat kantor-kantor kami ditutup di seluruh negeri. Kami terbiasa dengan penindasan ini."

Dari kantor mereka yang lusuh, sebuah bangunan berlantai dua dengan teras di antara toko mebel kayu murah, para anggota NLD berencana melanjutkan pekerjaan sosial mereka, termasuk proyek-proyek kecil dan pendidikan kesehatan serta penyediaan dukungan finansial dan moral bagi keluarga tahanan politik Burma, yang diperkirakan berjumlah 2.100 orang.

The Independent | dwi a

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya