TEMPO Interaktif, PBB mulai mendistribusikan ribuan laptop kepada anak-anak sekolah di Jalur Gaza.
Laptop buatan organisasi nirlaba One Laptop Per Child ditujukan kepada setiap anak di negara sedang berkembang.
One Laptop One Child mengatakan, komputer merupakan cara yang baik untuk memperkenalkan pendidikan kepada anak-anak yang hidup di daerah miskin.
Israel dan Mesir memblokade Gaza dan mengawasi secara ketat sejak 2007, setelah Hamas menguasai Jalur Gaza, sehingga berbagai kebutuhan kemanusiaan sulit masuk.
Unrwa, lembaga PBB untuk kemanusiaan, mulai mendistribusikan 2100 laptop, Kamis, di Rafah. Ini bagian dari rencana embagikan 500 ribu laptop kepada anak-anak di Gaza hingga 2012.
One Laptop Per Child telah membuat laptop XO efisien energi khususnya untuk anak-anak di negara-negara berkembang.
"Laptop XO dikhususkan untuk pendidikan anak-anak di daerah yang keamanannya terganggu," ujar Nicholas Negroponte, pendiri organisasi.
"Dengan XO, anak-anak dapat saling berhubungan dan mendapatkan keterampilan serta pengetahuan yang dibutuhkan. Mereka juga bisa berpartisipasi secara penuh di abad ke-21."
BBC | CHOIRUL
Laptop buatan organisasi nirlaba One Laptop Per Child ditujukan kepada setiap anak di negara sedang berkembang.
One Laptop One Child mengatakan, komputer merupakan cara yang baik untuk memperkenalkan pendidikan kepada anak-anak yang hidup di daerah miskin.
Israel dan Mesir memblokade Gaza dan mengawasi secara ketat sejak 2007, setelah Hamas menguasai Jalur Gaza, sehingga berbagai kebutuhan kemanusiaan sulit masuk.
Unrwa, lembaga PBB untuk kemanusiaan, mulai mendistribusikan 2100 laptop, Kamis, di Rafah. Ini bagian dari rencana embagikan 500 ribu laptop kepada anak-anak di Gaza hingga 2012.
One Laptop Per Child telah membuat laptop XO efisien energi khususnya untuk anak-anak di negara-negara berkembang.
"Laptop XO dikhususkan untuk pendidikan anak-anak di daerah yang keamanannya terganggu," ujar Nicholas Negroponte, pendiri organisasi.
"Dengan XO, anak-anak dapat saling berhubungan dan mendapatkan keterampilan serta pengetahuan yang dibutuhkan. Mereka juga bisa berpartisipasi secara penuh di abad ke-21."
BBC | CHOIRUL
