Duta Besar Inggris di Yaman Lolos dari Bom

Reporter

Editor

Selasa, 27 April 2010 11:27 WIB

TEMPO Interaktif, Sanaa - Duta Besar Inggris untuk Yaman, Tim Torlot, kemarin lolos dari ledakan bom di Ibu Kota Sana'a, Yaman. Sejumlah laporan yang belum dapat dipastikan kebenarannya, selain pelaku, serangan bunuh diri itu hanya menewaskan penduduk setempat yang berdiri di pinggir jalan.

Torlot dalam perjalanan pulang ke kantor Kedutaan Besar Inggris setelah paginya menghadiri pertemuan. Para saksi mata mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri berjalan kaki mendekati konvoi duta besar dengan perlahan sebelum menekan detonator.

Pelaku diperkirakan sudah menunggu di dekat kompleks Taman Berlin. Serpihan tubuhnya berserakan di jalan setelah bahan peledak yang disembunyikan di balik pinggang meledak.

Insiden itu terjadi beberapa ratus meter dari Kedutaan Besar Inggris. Bangunan itu terletak di atas sebuah bukit dan di seberang jalan terdapat Hotel Movenpick, yang menjadi tempat menginap favorit bagi para pelancong asing.

Menurut seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris yang tidak disebutkan identitasnya, ledakan terjadi di samping mobil duta besar. "Ia (Torlot) tidak luka. Tidak ada staf kedutaan atau warga Inggris yang juga cedera," katanya.

Ini merupakan serangan kedua yang menimpa rombongan korps diplomatik di Sana'a. Tahun lalu, pelaku bom bunuh diri berjalan kaki satu mobil milik Kedutaan Besar Korea Selatan. Peristiwa yang berlangsung di jalan utama menuju bandar udara itu cuma membunuh sang pelaku.

Di tahun yang sama, kelompok yang diyakini bagian dari jaringan Al-Qaidah itu juga menyasar Kedutaan Amerika Serikat. Sejumlah bom mobil dan roket peluncur granat ditembakkan ke arah gedung itu.

Torlot telah bertugas di Yaman sejak Juli 2007. Ia sebelumnya menjabat Wakil Duta Besar Inggris untuk Irak. Inggris langsung menutup kedutaannya hingga waktu yang tidak ditentukan. Mereka meminta warga Negeri Tiga Singa itu di Yaman tetap waspada. Kedutaan Inggris di Sana'a juga ditutup dua kali pada 2005 akibat adanya ancaman terhadap kepentingan negara-negara Barat.

Inggris bersama Amerika pada Januari lalu sempat menutup kedutaannya setelah upaya pengeboman pesawat milik maskapai Amerika di Kota Detroit digagalkan. Pelaku yang merupakan warga Nigeria, Faruk Abdulmutallib, ternyata dilatih oleh Al-Qaidah di Yaman.

Pengamanan diperketat di pelabagi kedutaan asing di Sana'a dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah negara Eropa menjadi sasaran lantaran mereka ingin memainkan peran lebih besar dalam membasmi jaringan Al-Qaidah di negara itu.

BBC | NYT | Washington Post | Faisal Assegaf

Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya