TEMPO Interaktif, Yerusalem - Ratusan polisi yang berjaga-jaga hari ini tidak dapat mencegah bentrokan antara warga Palestina dan sekitar 50 pegiat dari sayap kanan Israel di kawasan Silwan, Yerusalem Timur.
Kelompok ultranasionalis yang dipimpin Itamar Ben Gvir dan Baruch Marzel berjalan kaki dan Tembok Ratapan di kota tua Yerusalem menuju pusat daerah Silwan. Mereka memprotes pembangunan perumahan warga Palestina yang mereka katakan tidak sah lantaran tak memperoleh izin wali kota Yerusalem.
“Kami telah membuktikan kepada Netanyahu (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu), Obama (Presiden Amerika Serikat barack Hussein Obama), dan Mitchell (utusan khusus Amerika untuk Timur Tengah george Mitchell) bahwa kalah bos di Yerusalem,” kata Ben Gvir.
Unjuk rasa aktivis sayap kanan itu disambut ratusan warag Silwan. Mereka menggantungkan bendera Palestina di jendela-jendela rumah mereka dan melemparkan sepatu ke jalan. Lusinan orang betopeng melempari polisi antihuru-hara Israel dan membakar ban. Ketika demo berjalan, mereka melempari 50 warga Israel itu dengan dua bom molotov.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.