TEMPO Interaktif, Yerusalem - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak hari ini mengatakan bangsa Palestina harus diberi kemerdekaan. Menurut dia, berdirinya negara Palestina adalah sesuatu yang pasti terjadi.
“Di masa depan akan ada negara Palestina, suak atau tidak suka,” kata Barak dalam wawancara khusus dengan Radio Angkatan darat Israel. Komentar itu keluar saat rakyat Israel memperingati Hari Berkabung untuk mengenag para prajurit yang gugur.
Barak menegaskan dunia internasional sudah tidak mau lagi melihat Palestina dijajah. Namun ia memperkirakan kebijakan negara Zionis itu untuk terus menguasai Palestina bakal masih berlangsung.
Pembicaraan damai dengan Otoritas Palestina telah mandek tiga tahun sejak Konferensi Annapolis di Amerika Serikat, November 2007. Kedua pihak terganjal tiga isu utama, yakni status Yerusalem, perbatasan, dan pemulangan pengungsi Palestina. Presiden Otoritas Palestina Mahmud Rida Abbas meminta penghentian pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat, termasuk yerusalem Timur, sebagai syarat berunding lagi.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.