Tentara berjaga-jaga di pusat bisnis di Bangkok, Thailand (19/4). AP/David Longstreath
TEMPO Interaktif, BANGKOK - Kepala Kepolisian Metropolitan Bangkok Komisaris Jenderal Santhan Chayanon mengatakan pihaknya telah menempatkan sebanyak 25 kompi polisi guna mengamankan wilayah Silom, yang merupakan pusat bisnis utama di Bangkok, Senin (19/4). Adapun Angkatan Darat telah mengirimkan lima kompi pasukan di Silom.
Pengiriman polisi dan serdadu dalam jumlah besar ini sejalan dengan rencana pawai aksi unjuk rasa Front Bersatu Menentang Kediktatoran alias Kaus Merah ke tempat itu. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Anupong Paochinda menegaskan akan menindak tegas demonstran yang mencoba masuk ke wilayah pusat bisnis tersebut.
Salah seorang pemimpin demo Kaus Merah Weng Tohjirakarn mengatakan massa Kaus Merah mengurungkan niatnya untuk menerabas kawasan itu. "Kami sadar pemerintah berencana menggebuk kami jika kami bergerak ke Silom," ujar Weng. "Karena itu kami akan menunggu saja di persimpangan Rajprasong sampai parlemen dibubarkan."
Jenderal Anupong secara mendadak memerintahkan menunda pertemuan dengan para komandan angkatan darat hingga Jumat (23/4). Asisten Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Witchaya Thephassadin na Ayattaya mengatakan pertemuan itu ditunda karena ada sejumlah hal yang belum siap untuk dibahas. Apa itu? Jenderal Witchaya memilih bungkam.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.