Maskapai Tekan Eropa untuk Cabut Larangan Terbang  

Reporter

Editor

Senin, 19 April 2010 10:12 WIB

Suasana di stasiun kereta di Roma, Italia, yang penuh penumpang setelah pesawat dilarang terbang akibat debu letusan gunung di Islandia (19/4). AP/Pier Paolo Cito

TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat Eropa mengandangkan pesawat-pesawat mereka selama empat hari pada hari Minggu karena abu vulkanik yang menyebar dari Islandia, maskapai yang frustasi melakukan uji coba terbang untuk menunjukkan bahwa penerbangan aman dan menekan otoritas penerbangan untuk melonggarkan larangan penerbangan.

Maskapai keberatan dan menilai pemerintah-pemerintah Eropa telah bereaksi berlebihan terhadap ancaman itu, yang bergantung pada data tak komplit dari model-model komputer dibandingkan uji keselamatan riil di langit Eropa. Dalam pernyataan hari Minggu, wakil-wakil dari maskapai dan bandara Eropa meminta penilaian kembali yang segera atas pembatasan saat ini.

Para menteri transportasi Eropa memutuskan untuk bertemu di Brussels hari Senin guna membahas bagaimana dan kapan mengudarakan pesawat kembali.

"Jelas bahwa ini tidak diteruskan," kata komisioner transportasi Uni Eropa, Siim Kallas, di Brussels. "Kita tidak dapat hanya menunggu hingga awan abu menghilang."

Bisnis perjalanan Eropa mengalami kekacauan akibat bandara ditutup dan pesawat dikandangkan. Mereka yang ingin bepergian pun beralih ke pelabuhan, bus, dan stasiun kereta api.

Stasiun kereta St. Pancras London, di mana kereta Eurostar berangkat ke Paris dan Brussel, dipenuhi orang-orang yang akan bepergian.

Angela Merkel, kanselir Jerman, akhirnya kembali ke Jerman dari San Francisco, setelah tiga hari perjalanan melalui North Dakota, Portugal, dan Italia menggunakan pesawat, mobil dan bus militer. Sekelompok orang mencoba mengevakuasi mereka yang tertahan dengan sampan dari Calais, Prancis, ke Dover, Inggris.

Penutupan penerbangan Eropa telah memberi pukulan bagi industri penerbangan. Krisis ini telah menimbulkan kerugian pendapatan setidaknya US$ 1 miliar dan dapat menutup maskapai kecil jika terus berlangsung, kata para analis. Maskapai telah menderita kerugian US$ 50 miliar selama satu dekade menyusul serangan 11 September 2001, wabah SARS 2004, dan kenaikan harga bahan bakar pada 2008 dan masa resesi.

Pihak berwenang mengatakan jika pesawat melewati awan abu, yang mengandung silica -- debu seperti kaca -- mesin pesawat dapat rusak atau mati.

Namun, beberapa maskapai, termasuk Lufthansa dari Jerman dan KLM dari Belanda, sukses melakukan uji penerbangan hari Minggu, dan mengatakan pesawat mereka tidak mengalami kerusakan. Bos British Airways, Willie Walsh, akan menerbangkan Boeing 747 dari Bandara Heahrow London ke Cardiff, Wales, untuk mengumpulkan data terkait abu.

Pengawas penerbangan terus mengirimkan pesan-pesan bertentangan kepada maskapai dan penumpang hari Minggu. Sementara beberapa bandara, seperti Frankfurt, Berlin, dan Warsawa, memberi jalan untuk beberapa penerbangan yang jauh dari awan abu, sebagian besar bandara di Eropa utara dan tengah tetap ditutup.

NEW YORK TIMES | ERWIN Z

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

39 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

54 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

56 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

56 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

57 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya