Seorang Ulama Diusir dari Amerika Karena Terorisme

Reporter

Editor

Sabtu, 17 April 2010 12:29 WIB

TEMPO Interaktif, New York -Seorang hakim federal memerintahkan seorang ulama diusir dari Amerika Serikat karena berbohong kepada FBI ihwal dugaan perencanaan pengeboman kereta bawah tanah Kota New York.

Dalam sidang di Brooklyn, hakim Distrik Frederic Block memutuskan bahwa Ahmad Afzali, 39 tahun, harus pergi dalam waktu 90 hari atau dideportasi ke tempat asalnya di Afganistan. Hal itu dikatakan Robert Nardoza, juru bicara Kantor Jaksa Amerika di Brooklyn. Afzali terancam hukuman enam tahun penjara.

Seorang imam di wilayah Queens, Kota New York, ditangkap tahun lalu sebagai bagian dari penyelidikan yang disebut Jaksa Agung Eric Holder sebagai salah satu ancaman keamanan paling serius terhadap Amerika Serikat sejak serangan 11 September pada 2001.

Afzali dituduh menyembunyikan Najibullah Zazi bahwa ia berada di bawah penyelidikan, memaksa pemerintah membawa Zazi untuk pertanyaan berikutnya atas apa yang direncanakan. Zazi awal tahun ini mengakui telah menerima senjata dan pelatihan dari Al-Qaidah dan merencanakan serangan bunuh diri atas kereta bawah tanah kota saat jam sibuk.

Sang ulama, seorang imam yang menyatakan diri pro-Amerika yang bekerja bersama polisi dalam penyelidikan sebelumnya, berbohong tentang sepotong informasi rahasia ketika ditanya oleh FBI, kata jaksa.

Afzali bulan lalu mengaku bersalah atas tuduhan berbohong kepada aparat penegak hukum dalam sebuah kesepakatan dengan jaksa yang setuju untuk membatalkan dakwaan yang lebih serius, yakni menghalangi suatu penyelidikan terorisme. Dia setuju melepaskan haknya untuk mengajukan banding.

Tim pembelanya berusaha menggambarkan dia sebagai seorang tersangka tanpa disadari, orang yang tak tahu apakah Zazi punya rencana, tapi jaksa berpendapat bahwa ulama itu sengaja telah menyesatkan penegakan hukum.

“Afzali tahu banyak, tapi naif bukan salah satu dari mereka. Dia tahu apa yang dia lakukan adalah salah, dan itu yang menjadi alasan mengapa dia bersembunyi dari NYPD (Kepolisian New York) dan lalu berbohong soal itu kepada FBI,” kata jaksa dalam dokumen pengadilan terbaru. Zazi, yang pindah ke Queens dari Afganistan sejak remaja dan sering menyambangi masjid yang diimami Afzali, bakal dijebloskan ke penjara pada Juni mendatang.

Reuters | dwi arjanto

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya