Dalam Sepekan Pesawat Tempur Pakistan Bunuh 71 Warga Sipil
Selasa, 13 April 2010 17:39 WIB
TEMPO Interaktif, Peshawar - Jet-jet tempur Pakistan dalam sepekan telah membunuh lebih 71 warga sipil di dekat perbatasan Afganistan, demikian keterangan korban hidup dan pejabat pemerintah, Selasa waktu setempat.
Pejabat pemerintah yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, pemerintah telah menyiapkan ganti rugi US$125,000 atau setara dengan Rp 1,12 miliar untuk keluarga korban di desa-desa yang dikontrol pemerintah di kawasan Khyber.
Berbicara hari Senin, juru bicara angkatan darat Mayor Jenderal Athar Abbas menolak bahwa yang meninggal adalah warga sipil. Menurutnya, intelijen angkatan udara mengendus sejumlah kaum militan saat itu mengadakan pertemuan. Para korban diduga kelompok militan.
Sementara itu, dua korban selamat yang sedang dirawat di rumah sakit memberikan laporan lengkap atas tragedi serangan itu.
Mereka mengatakan hampir semua korban tewas ketika itu mereka mencoba menyelamatkan orang-orang yang terkubur puing akibat serangan awal yang menghantam bangunan di perkampungan tua.
"Rumah ini dibom berdasarkan informasi yang salah," kata Khanan Gul Khan, seorang warga desa yang mengunjungi para korban di rumah sakit di Peshawar, kota utma di barat laut. "Di kawasan ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh kaum militan."
Dia mengatakan 68 orang tewas dan banyak yang terluka. Sementara itu pejabat politik menyebutkan, Senin, keluarga 71 korban telah mendapatkan kompensasi tapi tak disebutkan identitasnya.
AP | CHOIRUL
Pejabat pemerintah yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, pemerintah telah menyiapkan ganti rugi US$125,000 atau setara dengan Rp 1,12 miliar untuk keluarga korban di desa-desa yang dikontrol pemerintah di kawasan Khyber.
Berbicara hari Senin, juru bicara angkatan darat Mayor Jenderal Athar Abbas menolak bahwa yang meninggal adalah warga sipil. Menurutnya, intelijen angkatan udara mengendus sejumlah kaum militan saat itu mengadakan pertemuan. Para korban diduga kelompok militan.
Sementara itu, dua korban selamat yang sedang dirawat di rumah sakit memberikan laporan lengkap atas tragedi serangan itu.
Mereka mengatakan hampir semua korban tewas ketika itu mereka mencoba menyelamatkan orang-orang yang terkubur puing akibat serangan awal yang menghantam bangunan di perkampungan tua.
"Rumah ini dibom berdasarkan informasi yang salah," kata Khanan Gul Khan, seorang warga desa yang mengunjungi para korban di rumah sakit di Peshawar, kota utma di barat laut. "Di kawasan ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh kaum militan."
Dia mengatakan 68 orang tewas dan banyak yang terluka. Sementara itu pejabat politik menyebutkan, Senin, keluarga 71 korban telah mendapatkan kompensasi tapi tak disebutkan identitasnya.
AP | CHOIRUL
