Komisi Pemilu Thailand Rekomendasikan Pembubaran Partai Abhisit

Reporter

Editor

Senin, 12 April 2010 23:20 WIB

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menghadiri rapat kabinet khusus di Bangkok, (17/4). REUTERS/Bazuki Muhammad
TEMPO Interaktif, Bangkok -Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mendapat pukulan telak kedua. Setelah 21 orang tewas dalam demonstrasi berdarah Sabtu lalu yang menyebabkan Abhisit berada dalam tekanan, kini giliran Komisi Pemilihan Umum Thailand yang memberi tekanan hebat.

Komisi ini memutuskan dengan suara 4-1 untuk merekomendasikan pembubaran Partai Demokrat pimpinan Abhisit. Partai ini dituduh menerima 258 juta baht sumbangan ilegal dan menyalahgunakan dana 29 juta baht dari komisi pemilu.

Keputusan dibuat pada pertemuan khusus komisi yang diketuai oleh Apichart Sukhagganond pada Senin. Pada Desember lalu, Komisi meminta Apichart memutuskan apakah akan mengusulkan pembubaran Partai Demokrat ke Mahkamah Konstitusi atau tidak. Rekomendasi pembubaran itu baru akan ditandangani secara resmi pada 20 April.

Komisi kemudian akan menyerahkan keputusan kepada Jaksa Agung untuk selanjutnya mengkaji kasus ini selama 30 hari. Jika kantor kejaksaan setuju dengan rekomendasi itu, maka kejaksaan akan meneruskan kasus tersebut ke Mahkamah Konstitusi untuk mendapat keputusan akhir. Jika bersalah, Partai Demokrat menghadapi tuntutan pembubaran. Eksekutif partai juga dilaran berpolitik selama lima tahun.

Keputusan itu sontak mendapat sambutan sukacita dari pendukung mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Veera Musikhapong, salah seorang pemimpin demonstran, berharap kasus itu akan bergulir cepat. Massa Kaus Merah menuntut Abhisit membubarkan parlemen dan menggelar pemilu lebih cepat.

Partai Demokrat, partai politik tertua di Thailand, dituduh menerima lebih dari 258 juta baht sumbangan ilegal dari perusahaan semen TPI Polene untuk digunakan dalam pemilihan umum 2005. Partai ini tak mengumumkan sumbangan itu. Partai juga dituduh menyalahgunakan dana pembangunan politik dari Komisi Pemilu senilai 29 juta baht. Konstitusi membatasi sumbangan individu paling banyak hanya 10 juta baht setahun.

Belum ada tanggapan dari Abhisit terkait rekomendasi itu.

Bangkok Post | YR

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya