Pembunuh Pemimpin Kulit Putih Afrika Selatan Dianggap Pahlawan  

Reporter

Editor

Rabu, 7 April 2010 10:55 WIB

Suasana menjelang sidang kedua tersangka pembunuh pemimpin supremasi kulit putih Afrika Selatan, Eugene Terreblanche di Afrika Selatan. AP Photo
TEMPO Interaktif, Ventersdorp - Kedua tersangka pembunuh pemimpin supremasi kulit putih, Eugene Terreblanche, dihadirkan di persidangan untuk pertama kalinya di barat laut Kota Ventersdorp, Afrika Selatan.

Oleh polisi, kedua tersangka yang bekerja sebagai buruh tani itu, berusia 28 dan 15 tahun, dituduh telah membunuh Terreblanche gara-gara mendapat upah yang tidak adil.

Karena salah satu tersangka masih di bawah umur, Direktur Nasional Penuntut Umum Menzi Simelane kepada media mengatakan, pihaknya telah menemui perwakilan dari Afrikaner Resistance Movement (AWB), organisasi yang didirikan Terreblanche, dan komunitas forum kebijakan untuk menjelaskan bagaimana pengadilan memproses kasus tersebut.

"Pada 1 April tahun ini, Undang-Undang Peradilan Anak sudah diterapkan dan prosedurnya berbeda dengan peradilan umum lainnya," kata Simelane. "Kami ingin memastikan bahwa semua orang paham apa yang terjadi."

Persidangan dua pemuda tersebut diwarnai ketegangan. Ratusan pendukung supremasi kulit putih berunjuk rasa di luar pengadilan. Ketegangan kian meningkat setelah lebih dari 300 anggota AWB, yang menggunakan seragam celana khaki, berhadap-hadapan dengan ratusan warga kulit hitam di luar pengadilan.

Beberapa warga kulit hitam tampak cemas. Salah seorang dari mereka kepada CNN mengatakan mereka takut. "Orang-orang ini terluka, pemimpin mereka telah dibunuh dan kami tidak tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap kami," kata orang itu.

Guna mencegah meletusnya bentrokan, polisi memperketat keamanan dan memasang kawat berduri di sekitar pengadilan. Polisi juga mengatakan telah siap menghadapi kerusuhan yang bisa terjadi kapan saja.

"Kami sudah menyebarkan pasukan tambahan untuk menjamin keselamatan semua orang," kata juru bicara polisi, Adele Myburgh.

Pada saat yang sama, beberapa komunitas Ventersdorp menganggap kedua tersangka sebagai pahlawan. "Ini adalah anak-anak yang berani. Mereka melakukan apa yang telah gagal dilakukan orang lain selama beberapa tahun," kata Zila Mokotedi.

"Orang-orang pincang dan beberapa tewas karena dia. Dia telah membuat ketegangan di antara orang-orang. Kami tak cukup berani untuk melihat matanya, dua anak muda ini adalah pahlawan kami," Mokotedi menambahkan.

"Mereka berhasil mengenyahkan musuh kami."

Terreblanche tewas pada Sabtu lalu. Menurut polisi, lelaki 69 tahun itu tewas setelah dipukul dan ditusuk dengan golok. Polisi langsung meringkus kedua tersangka.

Tak urung insiden ini menimbulkan ketegangan dan dikhawatirkan menjadi ketegangan rasial menjelang berlangsungnya Piala Dunia 2010 di negeri ini.

AFRICASIA | CNN | IOL | SUNARIAH

Berita terkait

Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

22 Januari 2018

Ajaib, Jenazah Wanita Afrika Selatan Melahirkan Bayi

Seorang wanita hamil di Afrika Selatan yang meninggal dunia saat kandungannya berusia 9 bulan dilaporkan melahirkan bayinya 10 hari kemudian.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

23 Juni 2017

Warga Desa Ini Ketakutan Domba Lahir Bertubuh Mirip Manusia

Seekor domba lahir dengan tubuh bagian atas mirip manusia sehingga membuat gempar ribuan warga desa Lady Frere di Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

31 Maret 2017

Saham Terguncang, Presiden Afrika Selatan Pecat Menteri Keuangan

Di pasar valuta asing, nilai mata uang Rand Afrika Selatan dikabarkan turun hingga lima persen.

Baca Selengkapnya

Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

28 Maret 2017

Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat

Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.

Baca Selengkapnya

Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

3 Maret 2017

Atap Rumah Sakit Jebol, Lima Orang Terperangkap Runtuhan

Sebanyak 2 pasien, 2 pekerja konstruksi, dan 1 staf rumah sakit berhasil diselamatkan serta hanya luka ringan.

Baca Selengkapnya

Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

28 Februari 2017

Sentimen Anti-Imigran Memanas di Afrika Selatan

Sentimen anti-imigran kembali merebak di Afrika Selatan. Rumah imigran dibakar, terjadi penjarahan hingga ancaman.

Baca Selengkapnya

Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

8 November 2016

Nyata dan Sadis, Remaja Ini Dipaksa Masuk Peti Mati, Lalu...  

Seorang tanpa rasa iba terus menekan tubuh dan kepala remaja dengan menggunakan penutup peti mati.

Baca Selengkapnya

Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

12 Oktober 2016

Istri Kaget Lihat 'Anaconda' Suaminya, Bulan Madu pun Batal  

Seorang wanita yang baru menikah terkejut ketika untuk pertama kali melihat organ intim milik suaminya.

Baca Selengkapnya

Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

20 Agustus 2016

Bocah 6 Tahun Tewas Saat Melindungi Ibunya dari Pemerkosa  

Bocah laki-laki berusia 6 tahun tewas setelah berusaha mencoba menghentikan seorang pria yang akan memperkosa ibunya.

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

16 Mei 2016

Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Mantan agen CIA mengaku CIA di balik pemenjaraan Mandela selama 27 tahun.

Baca Selengkapnya