Konsulat Amerika di Peshawar Jadi Target Serangan

Reporter

Editor

Selasa, 6 April 2010 03:46 WIB

TEMPO Interaktif,

Empat dari penyerang tewas dan tiga orang lainnya -seorang prajurit paramiliter, seorang penjaga keamanan swasta dan seorang warga sipil meninggal. Sampai kini belum ada laporan korban dari pihak konsulat Amerika, meskipun kedutaan besar Amerika di Islamabad mengkonfirmasi konsulat telah menjadi target serangan.

Dalam laporannya, para militan berusaha untuk memasuki gedung dan melemparkan granat dan senjata lainnya. Sementara puluhan orang juga tewas atau terluka dalam serangan bom di barat laut Pakistan. Ada 41 orang tewas dan 80 terluka dalam serangan terhadap sebuah reli politik di distrik Dir, sebelah lembah Swat.

Bashar Ahmad Bilour, seorang menteri senior, mengatakan kepada wartawan di luar konsulat: "Saya pikir mereka tidak bisa masuk ke dalam ... Mereka memiliki banyak bahan peledak."

Bilour menambahkan, polisi berhasil menemukan dan menjinakkan seorang dengan jaket bunuh diri setelah militan itu telah terbunuh.

Advertising
Advertising

Melalui tayangan televisi lokal dari Peshawar menunjukkan prajurit mengambil posisi defensif di jalanan di luar konsulat setelah serangan. Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab dengan serangan ini.

Al-Qaida dan militan Taliban telah dipersalahkan atas serangkaian serangan baru-baru ini dekat perbatasan pakistan dengan Afghanistan. Ledakan di distrik Dir terjadi di saat kampanye partai sekuler Nasional Awami, partai yang berkuasa di wilayah ini, dan mendukung serangan militer baru-baru ini.

REUTERS| GUARDIAN| NUR HARYANTO


Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya