Pembunuhan Sadis di Irak

Reporter

Editor

Senin, 5 April 2010 10:18 WIB

Seorang wanita melihat daftar nama pemilih, sementara dua tentara berjaga-jaga di Baghdad, Irak (6/3). AP/Karim Kadim

TEMPO Interaktif, Bagdad -Kekerasan kembali meruyak di Irak. Sebanyak 25 pria membantai 25 orang dari keluarga-keluarga yang diduga berkaitan dengan milisi anti-Al-Qaidah. Juru bicara keamanan Bagdad mengatakan para pria itu memakai seragam tentara Amerika Serikat dalam upaya meyakinkan penduduk desa sebelum menembak mereka.

Para pria itu ditangkap sehubungan dengan amuk di Desa Sufia, pinggiran selatan Bagdad, yang dimulai sebelum tengah malam Jumat lalu dan dilanjutkan selama dua jam. Beberapa pejabat Irak menuding Al-Qaidah berada di balik pembunuhan sadis itu.

"Mereka berpakaian seragam militer Amerika dan dua atau tiga dari mereka berbahasa Inggris demi memberi impresi bahwa mereka adalah pasukan militer Amerika," kata Mayor Jenderal Qassim Atta, juru bicara operasi keamanan Bagdad. Atta menambahkan, mereka membawa senjata, alat penjejak laser, dan sebuah senter yang populer di kalangan tentara Amerika.

Seorang sumber resmi di Rumah Sakit Al-Yarmuk di Bagdad bagian barat sebelumnya melihat laporan polisi bahwa kekerasan dipastikan dari beberapa pembunuh yang berpakaian serupa. Para korban diseret dari rumah mereka oleh 15 pria yang datang dengan truk-truk terbuka di Desa Albusaifi, selatan ibu kota. Mata korban ditutup, lalu mereka digebuki dan ditembak kepalanya--khas gaya eksekusi.

Beberapa dari korban dihabisi "dengan brutal" tanpa ampun. Para dokter mengatakan banyak dari korban, di antaranya lima wanita, mengalami patah tulang lengan dan kaki. Mereka diduga disiksa sebelum dibunuh. Belakangan tujuh warga desa ditemukan masih hidup dengan tangan terikat di belakang punggung.

Mayor Jenderal Qassim al-Moussawi, juru bicara keamanan Bagdad, mengatakan pembantaian itu "berciri khas Al-Qaidah". Para pembunuh tampaknya menargetkan para anggota dewan yang bangkit--mantan pemberontak Sunni yang tergabung dengan militer Irak dan pasukan Amerika untuk memerangi Al-Qaidah--dan keluarga mereka.

Amuk sadis itu meningkatkan ketakutan warga seiring dengan dua koalisi politik utama (dipimpin oleh Iyad Allawi, mantan perdana menteri, dan Nuri Al-Maliki, perdana menteri incumbent) bersaing membentuk pemerintah seusai pemilihan umum legislatif, yang berujung pada kurangnya kursi untuk mayoritas sederhana.

Jumat-Sabtu lalu, para pengikut Muqtada al-Sadr, pemimpin Syiah berpengaruh di Irak, menggelar referendum tak resmi untuk tokoh yang pantas menjadi perdana menteri baru. "Referendum selesai dan partisipannya sangat besar," ujar Saleh al-Obeidi, juru bicara gerakan yang berbasis di Najaf tersebut, Sabtu lalu. "Proses penghitungannya dimulai di segenap provinsi dan beberapa hari lagi hasilnya bakal disiarkan."

Pemilu Irak pada 7 Maret lalu menunjukkan bahwa koalisi yang dipimpin Allawi unggul tipis dua kursi dari blok yang dipimpin Maliki. Adapun politikus yang berafiliasi ke Sadr meraih 39 kursi dari 325 kursi parlemen dan membuat mereka menjadi kelompok terbesar dalam Aliansi Nasional Irak.

Times Online | BBC | Al-Jazeera | Dwi Arjanto

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya