Inggris Ragukan Pemilu Burma

Reporter

Editor

Rabu, 31 Maret 2010 17:25 WIB

Pemimpin Burma Jendral Than Shwe/AFP
TEMPO Interaktif, LONDON - Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan junta militer Burma telah menyia-nyiakan peluang bagi terwujudnya rekonsiliasi nasional di Burma, Rabu (31/3). Brown mengungkapkan bahwa Inggris meragukan keabsahan pemilu Burma, yang digelar untuk pertama kalinya pada tahun ini sejak pemilu 20 tahun lalu itu.

"Tak ada harapan bahwa pemilu ini akan berlangsung secara bebas, jujur, dan terbuka," ujar Perdana Menteri Brown, seraya mendesak agar pemerintah Burma mengizinkan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi ikut dalam pemilu itu. Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi telah menegaskan rencananya memboikot pemilu sebagai wujud protes atas undang undang pemilu yang dikeluarkan junta.

Kendaraan politik Suu Kyi itu telah memutuskan tidak mendaftar sebagai peserta pemilu setelah sepekan sebelumnya Suu Kyi, yang masih menjalani tahanan rumah, mengatakan bahwa undang undang pemilu itu tidak adil. Maklum saja pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu hanyalah satu dari sekitar dua ribu orang tahanan politik di Burma.

Liga Nasional Demokrasi mengaku serba salah sebab jika mendaftar pemilu berarti partai ini bisa menerima legislasi baru yang sebelumnya mereka tolak. Padahal, sejatinya, pemilu adalah bagian dari tahap ketujuh "Peta Jalan Demokrasi" Burma. Legislasi itu buah dari referendum yang digelar beberapa hari setelah bencana topan di negara itu, Mei 2008.

Amerika Serikat dan dan Eropa masih menjatuhkan sanksi terhadap Burma lantaran pelanggaran hak azasi manusia yang dilakukan rezim yang berkuasa di negara yang juga anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tersebut.

| INDEPENDENT | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya