Anak Sekolah Kolombia Tewas Saat Menyerang Kantor Polisi

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Maret 2010 07:33 WIB

TEMPO Interaktif, Bogota - Seorang murid sekolah tewas membawa bom buatan pemberontak. Bom itu meledak sebelum ia mencapai sasaran kantor polisi, kata para pejabat pada hari Jumat, menandai penggunaan anak dalam serangan di Kolombia.

Bocah 12 tahun itu berjalan ke markas polisi setempat pada hari Kamis di kota El Charco, dekat perbatasan Ekuador, dengan membawa sebuah paket yang sarat dengan bahan peledak. Namun, bom itu meledak sebelum ia mencapai stasiun, kata pihak berwenang setempat.

"Seorang anak dengan bom. Mengerikan. Menjijikkan," kata Antonio Navarro, gubernur Provinsi Narino, kepada televisi lokal. "Kami sangat sangat sedih tapi juga sangat marah."

Komandan militer tertinggi Kolombia Freddy Padilla menyalahkan insiden ini pada gerilyawan yang telah berjuang di negara itu sejak tahun 1960-an atas nama sosialisme. Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, telah meningkatkan serangan sebagai unjuk kekuatan sebelum pemilihan presiden Mei. Sementara, Pihak berwenang menyalahkan FARC dengan insiden bom mobil di kota pelabuhan Pasifik Buenaventura pada hari Rabu yang menewaskan sembilan orang.

Pemberontak bersama dengan mereka paramiliter sayap kanan secara teratur dikecam karena melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menggunakan anak-anak sebagai tentara, tetapi bukan sebagai pembom. "Ini mengerikan, bahkan dilakukan oleh orang Kolombia biasa," kata Markus Schultz-Kraft, analis International Crisis Group yang berbasis di Bogota. "Kami sudah melihat FARC mengirim bom dengan pembawanya keledai, tapi aku belum pernah mendengar tentang seorang anak yang digunakan seperti ini di Kolombia."

Advertising
Advertising

Presiden Alvaro Uribe yang populer membuat banyak bagian dari Kolombia lebih aman dengan mengirimkan serangan militer terhadap FARC. Uribe, yang favorit di kalangan investor internasional, diperkirakan akan digantikan oleh garis keras lain. Mantan Menteri Pertahanan Juan Manuel Santos, seorang diri digambarkan "perang elang", memimpin dalam jajak pendapat.

Kolombia telah menerima miliaran dolar bantuan Amerika Serikat dan dipandang oleh Washington sebagai penyangga terhadap pemerintahan kiri di negara tetangga Venezuela dan Ekuador.

REUTERS| NUR HARYANTO

Berita terkait

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

26 Juni 2017

Kapal Turis Tenggelam di Kolombia, Sembilan Tewas

Sebanyak sembilan orang tewas dan 28 lainnya hilang setelah sebuah kapal turis bertingkat yang membawa sekitar 170 penumpang tenggelam.

Baca Selengkapnya

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

5 Mei 2017

Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta  

Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.

Baca Selengkapnya

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

4 April 2017

Kolombia Makamkan Korban Banjir dan Tanah Longsor

Menurutnya, Mocoa menerima sepertiga dari hujan bulanan berlangsung pada malam hari.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

3 April 2017

Longsor dan Banjir Kolombia, Tim Pencari Korban Alami Kesulitan

Tim pencari dan keluarga mengalami kesulitan menembus puing-
puing tertutup lumpur untuk mencari korban banjir dan longsor
di Kolombia

Baca Selengkapnya

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

2 April 2017

Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih 200 orang.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

2 April 2017

Tanah Longsor di Kolombia, 112 Orang Tewas

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menuturkan setidaknya 112 tewas akibat tanah longsor yang melanda wilayah barat daya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

27 Maret 2017

Kunjungi Makam Escobar, Penyanyi Rap Wiz Khalifa Dikecam Kolombia

Pemerintah Kota Medellin, Kolombia
mengecam musikus rap asal Amerika
Serikat, Wiz Khalifa setelah merilis
foto kunjungannya ke makam Pablo
Escobar.

Baca Selengkapnya

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

1 Desember 2016

Kongres Kolombia Setuju Berdamai dengan Pemberontak  

Kesepakatan itu mewajibkan sekitar 7.000 anggota FARC menyerahkan senjata dan mulai membentuk partai politik.

Baca Selengkapnya

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

14 Oktober 2016

Kolombia Perpanjang Gencatan dengan FARC hingga Akhir Tahun  

Langkah ini ditempuh Santos untuk menyelamatkan pakta perdamaian yang kalah dalam referendum pada 2 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya