Warga Bangkok Mulai Gerah Terhadap Aksi-aksi Demo

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 14:30 WIB

Sejumlah pendukung mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra berunjuk rasa di Bangkok, Rabu (10/02). Mereka mendesak pemerintah menggelar pemilihan umum dengan kebijakan baru. AP Photo/Apichart Weerawong
TEMPO Interaktif, Bangkok -Hari ini tiba saatnya para pengacara mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra mengajukan berkas banding mereka, sementara badan-badan negara, Departemen Comptroller-Jendral, Departemen Keuangan, Departemen Eksekusi Hukum dan Komisi Nasional Anti Korupsi (NACC), mencoba mengambil alih secara sah harta Thaksin sebesar Baht Thailand 46 miliar lebih.

Seperti tak terkalahkan, di pengasingan Thaksin lewat twitter dan SMS mengajak orang bergabung dalam reli demonstrasi Sabtu besok, yang dia dan kalangan Kaus Merah harapkan lebih besar dalam hal jumlah dibanding sepekan terakhir.

Sebaliknya pemerintah menanggapi sederhana dengan berjanji akan menghapus beberapa barikade keamann mereka, sementara saat bersamaan mempertahankan elemen-elemennya, memaparkan paranoia sehat tentang sabotase, mungkin memang seharusnya begitu, meskipun Thaksin menghasut perlawanan dan juru bicara kepolisian Mayor Jenderal Pol Prawut Thavornsiri menjamin bahwa mereka tidak mengharapkan sabotase atau kekerasan di jalanan.

Warga ibukota Bangkok mulai gerah dengan berlanjutnya suasana khaos di jalanan. Sebuah konsorsium dari 1283 kelompok sipil yang mewakili komunitas-komunitas di Bangkok, kemarin melansir pernyataan, mengajak percepatan resolusi lewat negoisasi-negoisasi damai, menghormati hak-hak dan kenyamanan warga Bangkok dan rumah mereka.

Begitulah, pergolakan perbedaan sikap pemerintah dan kalangan Kaus Merah, warga kota sudah tak lagi nyaman dengan kondisi kehidupan mereka yang kini begitu terganggu. Tapi tampaknya mereka masih mampu bertahan atas chaos untuk beberapa waktu sebagaimana UDD berjanji menggelar reli besar pamungkas besok. Sementara itu, para akademisi Thailand memperkriakan konsekuensi-konsekuensi buruk terhadap PDB, pertumbuhan ekonomi dan turisme akibat demo-demo Kaos Merah.

Pattaya Daily News/dwi arjanto

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya