Inggris Kutuk Israel Terkait Pemalsuan Paspor Mereka
Reporter
Editor
Rabu, 24 Maret 2010 14:59 WIB
Mahmoud al-Mabhouh (bawah) diikuti oleh tersangka pembunuhnya, terekam oleh CCTV. REUTERS
TEMPO Interaktif, Inggris – Hubungan Inggris dengan Israel mulai hari ini, Rabu (24/3), memasuki titik terendah setelah Inggris mengusir seorang diplomat Israel yang diketahui ternyata seorang agen Mossad. Hubungan itu semakin terusik setelah kantor kementrian luar negeri Inggris memperingatkan bahwa orang-orang Israel tidak akan aman menggunakan paspor Inggris di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris David Milliband mengutuk pemalsuan paspor Inggris oleh diplomat Israel untuk 12 tersangka pelaku pembunuhan pemimpin Hamas. Menurut Milliband, pemalsuan itu tidak bisa ditoleransi dan dia menuntut Israel memberi jaminan agar warga Inggris tidak pernah lagi dilibatkan dalam operasi seperti itu.
Pemerintah Inggris juga memperingatkan warganya yang melakukan perjalanan ke Israel untuk memegang sendiri paspornya, termasuk saat ada keperluan penting dengan petugas Israel.
“Fakta bahwa Israel adalah teman Inggris telah membuat luka,” kata Milliband. Sebuah investigasi yang dilakukan Serious Organised Crime Agency (Soca) menyimpulkan ada alasan yang memaksa bahwa Israel bertanggung jawab dalam penyalahgunaan lusinan paspor Inggris.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.