Pemungutan Suara di Sudan Mirip Pemilu di Bawah Hitler
Rabu, 24 Maret 2010 13:37 WIB
TEMPO Interaktif, Brussels -Para jaksa di International Criminal Court (ICC) di Brussels semalam mengatakan bahwa monitoring pemungutan suara di Sudan bulan depan bakal mirip monitoring pemilu di Jerman era Hitler.
Jaksa Luis Moreno-Ocampo menekankan perintah penahanan yang dikeluarkan oleh ICC setahun lalu terhadap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir atas tuduhan kejahatan perang dan tindak kejahatan atas kemanusiaan di kawasan Darfur. Bashir saat ini ikut tampil dalam pemilu.
Berbicara sehari setelah Bashir mengancam akan mendepak para petugas pengawas pemilu internasional atas tuntutan penundaan pemilu karena problem logistik, Moreno dalam sebuah konferensi di Brussel bilang, “Itu seperti pengawasan sebuah pemilu ala Hitler. Sangat berbahaya.”
Moreno-Campo tak terlibat dalam monitoring pemilu. Uni Eropa sudah bersiap bakal menerjunkan 130 pengamat ke Sudan pada April nanti untuk mengawal pemilu multi partai yang digelar pertama kali sejak dua dekade terakhir.
Selain mengundang kecemasan internasional, terutama di Eropa, pemilu Sudan memang dikuatirkan tak bakal mulus. Banyak partai oposisi mendesak agar pemilu diundur, dengan mengatakan Sudan masih butuh waktu untuk melewati reformasi demokrasi.
Washington Post/dwi a
Jaksa Luis Moreno-Ocampo menekankan perintah penahanan yang dikeluarkan oleh ICC setahun lalu terhadap Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir atas tuduhan kejahatan perang dan tindak kejahatan atas kemanusiaan di kawasan Darfur. Bashir saat ini ikut tampil dalam pemilu.
Berbicara sehari setelah Bashir mengancam akan mendepak para petugas pengawas pemilu internasional atas tuntutan penundaan pemilu karena problem logistik, Moreno dalam sebuah konferensi di Brussel bilang, “Itu seperti pengawasan sebuah pemilu ala Hitler. Sangat berbahaya.”
Moreno-Campo tak terlibat dalam monitoring pemilu. Uni Eropa sudah bersiap bakal menerjunkan 130 pengamat ke Sudan pada April nanti untuk mengawal pemilu multi partai yang digelar pertama kali sejak dua dekade terakhir.
Selain mengundang kecemasan internasional, terutama di Eropa, pemilu Sudan memang dikuatirkan tak bakal mulus. Banyak partai oposisi mendesak agar pemilu diundur, dengan mengatakan Sudan masih butuh waktu untuk melewati reformasi demokrasi.
Washington Post/dwi a
