Untuk Rekonsiliasi, Libya Bebaskan 200 Tahanan  

Reporter

Editor

Rabu, 24 Maret 2010 11:46 WIB

Pemimpin Libya Moammar Kadhafi, saat menghadiri Pertemuan Negara-negara Afrika dan Amerika Selatan (AFA) di Porlamar, pulau Margarita, Venezuela (28/9). Foto: AP/Ariana Cubillos
TEMPO Interaktif, Libya membebaskan 200 tahahan Islam. Pembebasan ini dimaksudkan sebagai bagian dari program rehabilitasi kelompok-kelompok militan. "Pembebasan ini sebuah peristiwa bersejarah," kata Saif al-Islam putra Kolonel Qadafi.

Sekitar 34 dari 214 tahanan yang dibebaskan berasal dari Kelompok Perang Islam Libya, memiliki kaitan dengan al-Qaidah, namun kini dilaporkan telah meninggalkan cara-cara kekerasan. Di masa lalu, kelompok ini pernah dituduh ingin menggulingkan Kolonel Qadafi.

Di antara yang dibebaskan adalah tiga pemimpin mereka. "Dengan adanya pembebasan tiga pemimpin mereka, maka kami telah membawa persoalan ini ke sebuah program dialog dan rekonsiliasi yang kami canangkan," ujar Saif al-Islam Qadafi.

Tahun lalu, Libya membebaskan lusinan anggota kelompok ini setelah terjadi kesepakatan dengan Tripoli, mereka bersedia meninggalkan cara-cara kekerasan. "Kami telah berada di titik untuk mengakhiri periode kekerasan," jelasanya. Dia menambahkan, sebanyak 165 petugas keamanan telah tewas dalam bentrokan dengan kelompok-kelompok Islam beberapa tahun lalu, sementara di pihak pemberontak 177 orang meninggal.

Menurut al-Islam Qadafi, Program Rehabilitasi yang digagasnya hingga kini telah membebaskan 705 kelompok-kelompok Islam. Sekitar 409 masih dalam bui. "Namun 232 tahanan segera dibebaskan."

BBC | CHOIRUL








Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya