TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim diberi kesempatan satu minggu untuk menjelaskan kepada parlemen tentang tudingannya bahwa program 1 Malaysia yang dicanangkan pemerintah Malaysia sama dengan program Satu Israel yang dikampanyekan bekas Perdana Menteri Israel Ehud Barak.
Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, partai bentukan Anwar, R Sivarasa kepada reporter Selasa (23/3), mengatakan Wakil Juru Bicara Parlemen Ronald Kiandee telah mengagendakan agar Anwar memberi penjelasan di parlemen Selasa pekan depan, pukul 11. 30 siang.
Keputusan ini dibuat setelah sebelumnya pemerintah menggelar pertemuan dengan anggota parlemen dari PKR. “Anwar akan diberi waktu seminggu untuk membetulkan pernyataannya tentang hal itu. Bagaimanapun pemerintah bisa mengajukan mosi untuk mengajukan Anwar ke komite” kata Kiandee.
Menanggapi hal ini, Anwar yang tengah berada di lobby parlemen mengatakan siap memberikan penjelasan. Dia juga berharap Najib melakukan hal yang sama, yakni mengapa pemerintah menyewa Apco.
“Saya meminta pemerintah untuk menjelaskan siapa (dibelakang) Apco, berapa besar perusahaan itu dibayar, peranannya di dalam negeri, misalnya dalam komunikasi, pendidikan, kesehatan dan teknologi informasi,” ucap Anwar.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.