Air Kotor Bunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Perang  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Maret 2010 02:35 WIB

Seorang ibu mencuci pakaian di sungai yang airnya mulai menyusut, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur (14/7). Beberapa daerah di Madura mulai kukurangan air bersih. Foto: ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO Interaktif, Nairobi - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan lebih banyak orang yang mati disebabkan oleh air yang tercemar setiap tahunnya dibandingkan akibat segala bentuk kekerasan, termasuk perang.

Dalam laporan PBB yang menyoroti kebutuhan air bersih, Senin waktu setempat, bertepatan dengan peringatan Hari Air Se-dunia, menyebutkan sekitar 2 miliar ton air limbah -termasuk pupuk limpasan, kotoran dan limbah industri- keluar setiap harinya. Limbah bahan bakar menjadi penyebab utama penyebaran penyakit dan kerusakan ekosistem.

UNEP, Badan Lingkungan Hidup PBB melaporkan sebanyak 3,7 persen dari semua kematian di dunia disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan air. Jutaan kematian manusia disebabkan oleh air tercemar.

Lebih dari setengah tempat tidur pasien di seluruh rumah sakit di dunia diisi oleh orang-orang yang menderita penyakit yang berkaitan dengan air.

"Jika kita tidak dapat mengelola limbah, maka berarti akan lebih banyak lagi orang yang meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui air kotor," kata Direktur Eksekutif UNEP dan Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Achim Steiner.

Menurut laporan itu, setidaknya dibutuhkan sebanyak tiga liter air untuk memproduksi satu liter air mineral. Produk air kemasan yang konsumsi di Amerika Serikat membutuhkan sekitar 17 juta barel air bersih per tahun.

UNEP menilai peningkatan pengelolaan air limbah di Eropa telah menghasilkan perbaikan lingkungan yang signifikan di benua itu. Namun, zona mati di laut masih tersebar di seluruh dunia. Zona mati adalah daerah yang kekurangan oksigen yang disebabkan oleh pencemaran.

"Jika dunia internasional ingin mengembangkan kebersihan air agar manusia dapat bertahan hidup di planet ini yang sekarang dihuni 6 miliar manusia dan akan menjadi 9 miliar pada 2050, maka kita secara bersama-sama perlu lebih pintar dan cerdas bagaimana mengelola sampah, termasuk air limbah," kata Steiner.

AP l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia

Baca Selengkapnya

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.

Baca Selengkapnya

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.

Baca Selengkapnya

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.

Baca Selengkapnya

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.

Baca Selengkapnya

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.

Baca Selengkapnya

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.

Baca Selengkapnya

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...

Baca Selengkapnya