Bentrok Fisik di Uganda, Tiga Orang Tewas  

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2010 16:52 WIB

Pemuda Uganda membawa jenazah aktivis dari pemakaman keramat Kasubi yang terbakar di Kampala (17/3).(AP Photo/Marc Hofer)

TEMPO Interaktif, Tiga orang dilaporkan tewas akibat bentrok fisik antara pasukan keamanan Uganda dengan para perusuh usai terjadi pembakaran situs pemakaman kerajaan di luar ibu kota Kampala.

Pengawal presiden terpaksa menembakkan senjata api ke arah kerumunan anggota suku Baganda, Rabu waktu setempat, karena mereka mencoba menghalangi Presiden Uganda Yoweri Museveni yang sedang melakukan kunjungan ke makam yang rusak, demikian penjelasan pejabat pemerintah.

“Mereka yang tewas adalah massa yang menghalangi rombongan presiden memasuki lokasi pemakaman,” kata Menteri Penerangan Lubega Segona kepada kantor berita The Associated Press. “Pengawal terpaksa menembakkan senapan api mengakibatkan tiga orang meninggal dan beberapa orang luka,” tambahnya.

Sementara itu menanggapi peristiwa berdarah, Inspektur Jenderal Polisi Kale Kaihura mengecam penembakan tersebut dan meminta para pejabat melakukan investigasi atas kejadian itu. “Saya telah menginstruksikan Direktur Departemen Investigasi Kriminal melakukan investigasi atas kejadian tersebut, siapa yang menembak rakyat,” katanya. “Semua yang terlibat akan ditahan dan dihukum,” lanjutnya.

Peristiwanya bermula dari kerusuhan yang melibatkan kelompok etnis Baganda. Mereka marah atas kerusakan kuburan yang memiliki sejarah besar bagi Kerajaan. Untuk membubarkan mereka, pasukan keamanan menggunakan gas air mata.

Advertising
Advertising

Sementara itu Malcolm Webb, wartawan Al Jazeera di Kampala melaporkan, sejumlah perusuh membakar situs pemakaman berumur 200 tahun yang tergolong warisan budaya. Menurut mereka kebakaran itu ada unsur kengajaan untuk dibakar.

Buganda merupakan salah satu dari empat kerajaan yang kesohor di Uganda sekaligus kelompok etnis terbesar di negeri itu. Kompleks pemakaman Kasubi telah ditetapkan oleh UNESCO, badan kebudayaan PBB, sebagai warisan budaya. Selain itu, makam tersebut merupakan situs wisata penting karena di sana dimakamkan empat keturunan raja Buganda, salah satunya dimakamkan di kuburan tersebut pada 1971.

AP | CHOIRUL

Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya