Untuk Biaya Rekonstruksi, Haiti Butuh Rp 104,54 Triliun

Reporter

Editor

Rabu, 17 Maret 2010 14:42 WIB

Seorang wanita berdiri di tenda-tenda darurat yang didirikan untuk korban gempa yang kehilangan rumah di Port-au-Prince, Haiti (6/2). Setengah juta orang mengungsi akibat gempa. AP/Ramon Espinosa
TEMPO Interaktif, Haiti membutuhkan biaya US$11.5 billion atau sekitar Rp 104, 54 triliun untuk membangun kembali negeri yang porak poranda akibat gempa bumi, 12 Jauari lalu. Dana tersebut diperlukan untuk merekonstruksi secara keseluruhan di negeri miskin itu, jelas pejabat setempat.

Rencananya, lembaga-lembaga bantuan internasional akan menyampaikan kebutuhan dana tersebut kepada negara-negara donor yang akan menyelenggarakan konferensi di Haiti akhir bulan ini.

Pemerintah memperkirakan lebih dari 220 ribu orang telah tewas dan menderita kerugian US$8 billion atau sekitar Rp 72,72 triliun disebabkan hantaman bencana. "Masih dalam proses. Ini bukan dokumen final," ujar Menteri Pariwisata Haiti Patrick Delatour. Sementara itu biaya keseluruhan untuk rekosntruksi bisa mencapai US$14 billion atau Rp 127,27 triliun.

Rencana rekonstruksi yang dikenal dengan "Awal Penilaian Kerusakan dan Kebutuhan (PDNA) akan dibicarakan dalam sebuah konferensi besar tentang Haiti di New York, 31 Maret. Pembangunan jangka pendek diprioritaskan kepada penyediaan tempat tinggal bagi orang-orang yang kehilangan rumah karena musim hujan April sudah mulai turun dan musim badai pada Juni mendatang.

Saat ini, sekitar 218 ribu warga yang selamat hidup dalam tenda-tenda sementara di ibu kota Port-au-Prince, rentan terhadap serangan bajir dam tanah longsor.

BBC | CHOIRUL


Berita terkait

Tewaskan Ratusan Orang di Haiti, Badai Matthews Menuju AS  

7 Oktober 2016

Tewaskan Ratusan Orang di Haiti, Badai Matthews Menuju AS  

Selain merenggut korban jiwa, Badai Matthews meninggalkan kehancuran yang parah.

Baca Selengkapnya

PBB Akui Sebarkan Kolera di Haiti yang Tewaskan 9.200 Orang

19 Agustus 2016

PBB Akui Sebarkan Kolera di Haiti yang Tewaskan 9.200 Orang

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengakui PBB sebagai penyebar wabah kolera di Haiti yang menewaskan sedikitnya 9.200 orang pada Oktober 2010.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Dituding Gelapkan Dana Korban Gempa Haiti  

7 Juni 2015

Palang Merah Dituding Gelapkan Dana Korban Gempa Haiti  

Laporan investigasi itu mengungkapkan Palang Merah Internasional hanya membangun enam unit rumah untuk korban gempa.

Baca Selengkapnya

Penjara Haiti Diserang, 100 Napi Berhasil Kabur  

11 Agustus 2014

Penjara Haiti Diserang, 100 Napi Berhasil Kabur  

Di antara mereka yang melarikan diri ialah Clifford Brandt, seorang anggota keluarga kaya di Haiti yang menghadapi tuduhan penculikan.

Baca Selengkapnya

Kapal Imigran Gelap Haiti Terbalik, 17 Tewas  

26 Desember 2013

Kapal Imigran Gelap Haiti Terbalik, 17 Tewas  

Sejumlah warga Haiti telah mencoba untuk melarikan diri dari kemiskinan yang melanda negara mereka.

Baca Selengkapnya

PBB Tolak Gugatan Kompensasi Haiti

22 Februari 2013

PBB Tolak Gugatan Kompensasi Haiti

PBB menolak bertanggung jawab atas epidemi kolera yang menewaskan 8.000 warga Haiti pada 2010.

Baca Selengkapnya

Adik Ipar SBY Tilik Prajurit TNI di Haiti

17 November 2012

Adik Ipar SBY Tilik Prajurit TNI di Haiti

Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berpesan kepada prajurit TNI yang bertugas di Haiti.

Baca Selengkapnya

Badai Sandy Terbesar Bukan di New York, Tapi Haiti

1 November 2012

Badai Sandy Terbesar Bukan di New York, Tapi Haiti

Menurut kantor berita Associated Press, angka kematian terus bertambah, sementara jumlah kerugian belum bisa dihitung.

Baca Selengkapnya

Pendukung Aristide Turun ke Jalan di Haiti

1 Maret 2012

Pendukung Aristide Turun ke Jalan di Haiti

Mereka mengancam menjungkalkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

4 Bulan Menjabat, PM Haiti Mengundurkan Diri

25 Februari 2012

4 Bulan Menjabat, PM Haiti Mengundurkan Diri

Baru empat bulan menjabat, Garry Conille mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Haiti.

Baca Selengkapnya