Sekjen PBB Tetap Akan Selidiki Pelanggaran Hak Asasi di Sri Lanka  

Reporter

Editor

Rabu, 17 Maret 2010 03:26 WIB

TEMPO Interaktif, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon keberatan atas sikap pemerintah Sri Lanka yang menolak rencana pembentukan sebuah tim untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia di negara itu. Ban menyatakan pihaknya akan tetap menangani kasus tersebut dengan segera.

Ban kepada pers Selasa waktu setempat mengatakan ia memiliki hak untuk menunjuk komite ahli guna meneliti kemungkinan adanya pelanggaran hak asasi manusia dalam perang sipil di Sri Lanka. Pernyataan Ban ini menanggapi penolakan Presiden Srilanka Mahinda Rajapaksa baru-baru ini yang menyatakan langkah tersebut tidak bisa dibenarkan.

Ban juga menolak disebut sikapnya itu didasarkan pada "kesalahpahaman" seperti yang disampaikan oleh negara-negara Nonblok di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menuduh bahwa ia telah melampaui kekuasaannya.

Kelompok-kelompok hak asasi dan negara-negara Barat mendesak pemerintah Srilanka untuk bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil dalam peperangan terhadap gerakan separatis Macan Tamil yang telah berlangsung selama 25 tahun di negara pulau itu.

Pembebasan Macan Tamil Eelam (Liberation Tigers of Tamil Eelam/LTTE) atau lebih dikenal dengan nama Macan Tamil adalah organisasi militan yang didirikan pada 5 Mei 1976, yang bertujuan untuk mendirikan negara Tamil yang merdeka dan berdaulat di sebelah timur laut Sri Lanka.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Sri Lanka dan LTTE terlibat kejahatan perang selama konflik yang berakhir tahun lalu. Para aktivis HAM juga telah menuntut dilakukannya penyelidikan independen sebagaimana telah disampaikan oleh utusan khusus PBB Philip Alston agar dilakukan suatu tindakan.

REUTERS l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

13 Mei 2017

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

Sri Lanka tidak mungkin memberikan izin perbaikan kapal selam Cina, mengingat kekhawatiran India.

Baca Selengkapnya

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

21 Februari 2017

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

Polisi Sri Lanka menangkap lima anggota intelijen militer yang diduga membunuh editor suratkabar terkemuka negara itu dan jurnalis lainnya.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

8 Januari 2017

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

Unjuk rasa protes rencana pemerintah Sri Lanka membangun zona industri para investor Cina di atas lahan warga seluas 6,07 hektar.

Baca Selengkapnya

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

5 September 2016

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

Sri Lanka jadi negara kedua yang bebas malaria setelah Maladewa di wilayah kerja WHO kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

18 Mei 2016

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

Hampir 400 orang dikhawatirkan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.

Baca Selengkapnya

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

6 Januari 2016

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Batu safir bintang biru yang ditemukan di sebuah tambang dekat Kota Ratnapura, Sri Lanka, bernilai sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).

Baca Selengkapnya

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

31 Juli 2015

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

Tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

20 Januari 2015

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

Pejabat intelijen India itu diduga mendukung kampanye pemilu oposisi dari balik layar.

Baca Selengkapnya

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

17 Januari 2015

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

572 narapidana yang ditangkap karena pelanggaran ringan.

Baca Selengkapnya

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

13 Januari 2015

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

Paus dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan umat lintas agama, termasuk perwakilan umat Budha yang moderat.

Baca Selengkapnya