Pria yang Diduga Agen Al-Qaidah Bekerja di PLTN Amerika

Reporter

Editor

Sabtu, 13 Maret 2010 16:02 WIB

Sharif Mobley. AP/Roman Castro

TEMPO Interaktif, Haddonfield NJ - Seorang warga negara Amerika Serikat yang diduga agen al-Qaidah yang terlibat kasus penembakan berdarah di Yaman, lima hari lalu, diketahui bekerja di perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Amerika Serikat antara 2002 dan 2008.

Pihak berwenang tengah menyelidiki apakah dia mempunyai akses ke informasi rahasia atau bahan-bahan berbahaya yang akan berguna untuk kegiatan teroris.

Sharif Mobley, 26 tahun, nama pria itu, bekerja di sejumlah perusahaan di New Jersey, Pennsylvania, dan Maryland pada 2002-2008, sebut pihak berwenang.

Juru bicara dari Komisi Regulator Nuklir (Nuclear Regulatory Commission/NRC) Amerika Serikat Neil Sheehan, Jumat waktu setempat, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan di tempat-tempat Mobley bekerja. Tapi dia menekankan bahwa daerah yang mengandung bahan bakar nuklir secara ketat dikontrol dan pekerja pada umumnya tidak dapat mengakses informasi keamanan atau hal-hal sensitif lainnya.

"Petugas terkait juga memeriksa di mana Mobley bekerja untuk memastikan segala sesuatu adalah dalam rangka," kata Juru bicara NRC lainnya Diane Screnci.

Disebutkan, Mobley, seorang warga Amerika keturunan Somalia, tidak terkait dengan kesalahan apapun selama bekerja di perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir itu. Menurut pihak berwenang, tidak ada yang tindakan Mobley yang mencurigakan selama ia bekerja di perusahaan tersebut.

Para pejabat mengatakan Mobley bekerja di tempat itu melewati tes penyaringan, yang mencakup pemeriksaan latar belakang kriminal, tes kesehatan, tes psikologi, dan verifikasi identitas.

Namun, Edwin Lyman dari Union of Concerned Scientists, sebuah badan pengawas industri, mengatakan kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Amerika Serikat.



ASSOCIATED PRESS l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya