Obama Gerah Disebut Pelesiran ke Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 12 Maret 2010 10:28 WIB

Barack Obama. Reuters
TEMPO Interaktif, Washington -Gedung Putih gerah terhadap tudingan beberapa pihak yang menyebut kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebagai pelesiran setelah dipusingkan pembahasan urusan reformasi bidang kesehatan yang alot di negaranya. Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, menyatakan tudingan itu sama sekali tak benar.

Tudingan itu muncul lantaran Obama mengajak istri dan kedua anaknya, Sasha dan Malia. Ketika wartawan bertanya apakah dengan membawa Sasha dan Malia ke tempat Obama pernah menghabiskan empat tahun masa anak-anaknya itu bisa dibaca sebagai semacam "perjalanan edukasi" alias tamasya keluarga, Gibbs menggeleng cepat. "Tidak sama sekali," ujarnya.

Gibbs mengatakan Obama membawa misi penting ke Indonesia dan Australia. "Presiden akan menghadiri konferensi tentang demokrasi dan pembicaraan kontraterorisme selama kunjungannya ke Indonesia," ujarnya.

Amerika, kata Gibbs, tak bisa menutup mata bahwa Indonesia berperan penting dalam pemberantasan terorisme. Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Sebagimana Mesir yang juga dianggap penting oleh Amerika, dalam kunjungannya di Indonesia, Obama akan berpidato seperti yang dilakukannya di Kairo, tahun lalu. "Ini penting bagi peningkatan kualitas hubungan dengan Amerika," ujarnya.

Menurut Gibbs, Obama meyakini Asia adalah wilayah penting bagi Amerika. Itu sebabnya, Presiden tak berencana menunda lagi dan akan kembali ke Amerika secepatnya untuk kembali membahas sejumlah agenda dengan parlemen, termasuk soal reformasi layanan kesehatan.

Di Australia, kata Gibbs, Obama akan membahas soal perdagangan. "Kita tahu, kita menikmati surplus perdagangan dengan Australia," ujarnya. Negara ini dipandang Amerika sebagai penyokong utama Amerika di Afganistan. Jadi, kata Gibbs, "Indonesia dan Australia sangat penting bagi Amerika."

CNN | YR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya