TEMPO Interaktif, Yangon - Pemerintah militer Myanmar diam-diam mulai menjual aset negara sepanjang sejarah negara ini. Aset-aset yang dijual termasuk lebih dari 100 gedung-gedung pemerintah, fasilitas pelabuhan, dan sebagian besar saham di maskapai penerbangan nasional. Hal tersebut diungkapkan kalangan diplomat dan pengusaha setempat.
Pengamat mengatakan, penjualan aset tersebut tampaknya menjadi bagian dari transisi politik dalam pemilihan pemerintahan untuk pertama kalinya dalam kurun 20 tahun. Selain itu terkait dengan konstitusi baru di mana militer berusaha tetap melanggengkan kekuasaan mereka, tetapi lebih di belakang layar.
Diplomat dan pengusaha mengatakan penjualan aset-aset memungkinkan para jenderal yang berkuasa menambah kas untuk kampanye pemilihan Parlemen baru, di mana mereka akan memegang 25 persen kursi, atau untuk membayar kenaikan gaji pegawai negeri dan langkah-langkah populis lainnya.
Sebagian besar aset dijual kepada pengusaha yang bersekutu dengan militer, memperkuat kekuatan kelas oligarki dan kroni militer.
NEWYORK TIMES l BASUKI RAHMAT
Berita terkait
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam
29 Januari 2021
Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
Baca SelengkapnyaInvestigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya
10 Februari 2018
Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.
Baca SelengkapnyaMiliter Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku
27 September 2017
Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya
26 September 2017
Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine
26 September 2017
Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.
Baca SelengkapnyaPengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida
25 September 2017
Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaBangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar
23 September 2017
Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.
Baca SelengkapnyaWarga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar
6 September 2017
Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.
Baca SelengkapnyaJet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan
5 September 2017
Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.
Baca SelengkapnyaBentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi
27 Agustus 2017
ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.
Baca Selengkapnya