Seorang Pria Menembak Dua Petugas Keamanan Pentagon

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 14:00 WIB

IAP Photo/WJLA-TV

TEMPO Interaktif, Washington - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di pos pemeriksaan keamanan di Pentagon Kamis (4/3) dan melukai dua petugas polisi di sana sebelum penembak tersebut juga tertembak.

Kedua perwira tersebut menderita luka-luka dan dirawat di rumah sakit, kata Richard Keevill, kepala polisi Pentagon. Penembak yang diidentifikasi sebagai John Patrick Bedell, 36, dari California, meninggal beberapa jam setelah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang. Belum diketahui motif penembakan tersebut.

Ada indikasi bahwa Bedell mungkin menyimpan kebencian terhadap militer dan memiliki keraguan tentang fakta-fakta di balik serangan teroris 11 September.

Dalam sebuah tulisan di internet, seorang pengguna dengan nama JPatrickBedell menulis bahwa ia "bertekad untuk melihat keadilan ditegakkan" pada kematian Marinir Kolonel James Sabow, yang ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya di California pada 1991.

Tulisan yang sama mencerca pemerintah dalam penegakan hukum terkait kasus mariyuana yang melibat seorang perwira polisi. Catatan pengadilan online menunjukkan tanggal lahir pengguna nama JPatrickBedell cocok dengan John Patrick Bedell yang terlibat dalam penembakan.

Penembak berjalan ke pos pemeriksaan dari arah pintu masuk kereta bawah tanah Pentagon dan berusaha masuk dalam markas Departemen Pertahanan. Stasiun metro bawah tanah ini letaknya memang berdekatan dengan pintu masuk utama Pentagon di Virginia atau persis di seberang Sungai Potomac dari arah Washington.

Semua pintu masuk di lima sisi Pentagon ditutup setelah penembakan yang terjadi pada Kamis pukul 18.40 waktu setempat atau Jumat pukul 06.40 WIB. Semua pintu masuk itu kemudian dibuka lagi kecuali satu yang berdekatan dengan stasiun metro.

"Dia hanya merogoh saku, mengeluarkan senjata dan mulai menembak, tidak lebih dari lima meter jauhnya,” kata Keevill. "Dia berjalan dengan wajah dingin. Tidak ada emosi di wajahnya."

Setelah serangan itu, semua pintu masuk Pentagon diamankan.


AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya