Thailand Beri Asuransi Gratis buat Turis

Reporter

Editor

Jumat, 5 Maret 2010 10:12 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok -Pemerintah Thailand melanjutkan kebijakan pemberian asuransi gratis senilai US$ 10 ribu bagi wisatawan dari seluruh dunia yang melancong ke negara itu. Ini untuk menarik kunjungan turis di tengah krisis politik yang terus melanda Negeri Gajah Putih.

Perlakuan istimewa ini berlangsung setelah para pengunjuk rasa anti-Thaksin Shinawatra menguasai Bandar Udara Suvarnabhumi, akhir Desember 2008. Akibatnya, ribuan wisatawan yang hendak ke luar Thailand terjebak di sana. Ribuan lainnya membatalkan rencana lawatan ke Thailand.

Juru bicara pemerintah Thailand, Panitan Wattanayagorn, mengatakan, kebijakan ini untuk mendukung industri wisata negaranya. “Situasinya mulai pulih, namun bisnis di sektor itu masih memerlukan pertolongan,” katanya.

Krisis politik berkepanjangan ini bermula dari kudeta militer tak berdarah pada September 2006, yang menumbangkan Perdana Menteri Thaksin dari kekuasaannya. Sejak itu, unjuk rasa dari aliansi yang dipimpin Partai Demokrat berhasil menggulingkan dua pemerintah pro-Thaksin. Kelompok ini dinamai “gerakan kaus kuning”.

Setelah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva berkuasa, giliran pendukung Thaksin yang berunjuk rasa. Bahkan kalangan yang dinamani “gerakan kaus merah” ini berencana menggelar demo satu juta orang. Mereka menuntut pemilihan umum baru segera dilangsungkan.

Kisruh politik ini telah menurunkan jumlah turis yang datang tahun lalu menjadi 14,1 juta. Pendapatan merosot ke angka US$ 16 juta. Padahal selama ini sektor wisata menjadi sumber pendapatan utama Negeri Siam.

Menurut juru bicara Kementerian Wisata dan Olahraga, Vachara Kannikar, asuransi US$ 10 ribu mencakup kerugian akibat kerusuhan atau demonstrasi, termasuk kematian, cedera, atau cacat. Para korban juga menerima perawatan gratis di rumah sakit dan ganti rugi US$ 1.000 jika rawat inap lebih dari sepuluh hari.

Wisatawan asing yang tertunda perjalanannya akan memperoleh kompensasi US$ 100 saban hari. Turis dari semua negara juga bebas dari biaya pengurusan visa, yang akan berlaku hingga Maret tahun depan. Vachara memperkirakan stimulus ini akan berlaku seterusnya.

AP | Bangkok Post | Faisal Assegaf

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya