Pemilihan Umum di Irak Digelar, Ribuan Pegawai Pemerintah Nyoblos

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2010 18:52 WIB

AP Photo/Karim Kadim
TEMPO Interaktif, Pemungutan suara mulai digelar di Irak, Kamis, diikuti 800 ribu pegawai pemerintah untuk memilih sejumlah anggota Parlemen.

Sementara itu, di tengah pelaksanaan pemilu yang diikuti juga oleh anggota pasukan keamanan, Kamis, lima orang dinyatakan tewas dan 22 lainnya terluka ketika sebuah bom di jalan raya di Bagdad, ibu kota Irak, meledak.

Menanggapi kejadian itu, pemerintah tetap waspada terhadap kejadian-kejadian berdarah dan mengingatkan masyarakat agar hati-hati ketika menuju tempat pemungutan suara.

Pemungutan suara sengaja diperuntukkan lebih dulu untuk pegawai pemerintah dan petugas keamanan, selanjutnya mereka bisa bertugas kembali. Di Bagdad, pemilu diikuti 200 ribu petugas keamanan yang dinas di kota itu. Sementara sebagian lainnya menjaga keamanan Bagdad menyusul serangan bom, Rabu, di kota Baquba yang menewaskan 32 orang.

Selain petugas keamanan, Panitia Pemilu juga memberikan kesempatan kepada petugas rumah sakit, termasuk pasien yang sedang dirawat, serta para narapidana yang menjalani masa hukuman lima tahun untuk memberikan suaranya di tempat-tempat mereka bekerja atau dalam penjara.

Nidhal, perawat di rumah sakit Abid al-Haitman Bagdad, menyatakan ikut pemilu namun tak bersedia menyebutkan nama pilihannya, yang jelas coblosannya tertuju pada nama seorang sekuler seraya menujukkan jarinya yang bernoda tinta sebagai bukti telah mencoblos.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya berharap pilihan saya akan memenangkan pemilu ini sebab Irak tak bisa diperintah oleh kelompok Islam. Kami membutuhkan penyelamat," ujarnya.

Sekitar 19 juta rakyat Irak, dari 30 juta jumlah penduduk, akan mendatangi 10 ribu tempat pemungutan suara dengan 6200 calon yang memperebutkan 325 kursi di Parlemen. Warga Irak di luar negeri akan diberikan kesempatan mencoblos pada Jumat, di 80 kota di 16 negara. Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Irak mengatakan 1,4 juta rakyat Irak akan mencoblos di luar negeri.

Wartawan Al Jazeera Mike Hanna melaporkan dari Bagdad, pemilihan umum ini sangat penting bagi Irak sekaligus sebagai persiapan penarikan besar-besaran pasukan Amerika Serikat pada 2011.

"Pemilu ini sangat signifikan sebagai proses penarikan pasukan Amerika sejak invasi 2003."

Lebih dari 6000 calon akan bertarung dalam pemilihan umum pertama kali diikuti kelompok Suni sejak invasi Amerika 2003 untuk memperebutkan 325 kursi Parlemen. Lima tahun lalu, kelompok Suni Irak memboikot pemilihan umum legislatif sehingga kursi Parlemen didominasi kelompok Shia dan Kurdi. Kali ini, Suni diharapkan ikut berpartisipasi sebagai bagian dari pemilihan legislatif.

AL JAZEERA | CHOIRUL






Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya