Tanah Longsor di Uganda, 85 Tewas

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2010 09:36 WIB

Warga mencari korban tanah longsor di Bududa, Uganda (4/3). AP/Stephen Wandera
TEMPO Interaktif, Sejumlah tentara dan warga desa di sebelah timur Uganda sibuk menyelamatkan korban akibat tanah longsor yang menghantam tiga desa, 85 orang dinyatakan tewas.

Tim penyelamat berusaha menembus kota Bubuda yang terisolasi dari jalan karena tertutup tanah menggunakan peralatan tangan untuk menyingkirkan lumpur dan gundukan tanah setelah kawasan tersebut ditimpa longsor, Senin malam waktu setempat.

Presiden Uganda Yoweri Museveni mengunjungi daerah bencana dengan Helikopter, Rabu. Melalui pengeras suara dari helikiopter, Presiden memerintahkan warga desa agar menyelamatkan diri ke daerah aman dari bukit yang terkena longsor. Beberapa helikopter militer nampak menyelamatkan sejumlah warga desa korban bencana ke area berjarak 20 kilometer

Pada kesempatan itu, Museveni mengatakan para warga yang tinggal tak jauh dari River Manafa diminta segera meninggalkan kawasan tersebut. Selain itu, dia menyalahkan para petani karena menggerus tanah sehingga air bah mudah naik ke daratan.

Sementara itu, pejabat Palang Merah Uganda mengatakan kepada kantor berita AP, sedikitnya empat orang, Rabu, bisa diselamatkan. Tetapi sekitar 250 orang diperkirakan hilang. "Kami berharap bisa menemukan mereka, tapi rasanya sulit. Karena kami menggunakan alat seadanya sehingga sulit menemukan tubuh mereka yang terkubur lumpur," kata Kevin Nabutuwa.

Malcom Webb, jurnalis Uganda, mengatakan kepada Al Jazeera ribuan orang turut membantu mencari korban yang terkubur lumpur. "Di sana ada sekitar 200 tentara dan puluhan tenda staf Palang Merah Uganda untuk membantu korban bencana." Dia menambahkan, "Tetapi hingga kini para relawan dan warga setempat masih terus menggali lumpur dengan peralatan tongkat, cangkul, dan sekop.

Webb menjelaskan, peralatan berat tak mungkin masuk kawasan yang hanya bisa dijangkau dengan jalankaki selama dua jam dari jalan aspal terdekat karena hampir seluruh jalan tertutup tanah tebal.

Peristiwa longsor terjadi, Senin malam, setelah hujan lebat selama tujuh jam di desa Nametsi dekat perbatasan Kenya, mengubur puluhan rumah, masyarakat yang terlalap tidur, dan binatang ternak. Menurut pejabat pemerintah setempat, desa tersebut dihuni 3000 warga.

Uganda dan Kenya memiliki curah hujan cukup tinggi selama dua bulan. Sehingga negeri ini kerap dilanda banjir. Hujan lebat pernah terjadi di Uganda pada 2007. Akibat kejadian itu, memaksa 2000 orang mengungsi dan 50 ribu orang terkena dampak sosial. Kejadian ini menurut pejabat setempat merupakan musik hujan terburuk selama 35 tahun.

AL JAZEERA | CHOIRUL










Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya