Koalisi Pemerintahan Ukraina Runtuh karena Mosi Tak Percaya

Reporter

Editor

Rabu, 3 Maret 2010 15:33 WIB

TEMPO Interaktif, Kiev - Koalisi pemerintahan Ukraina dibawah kekuasaan perdana menteri Yulia Tymoshenko runtuh pada hari Selasa waktu setempat. Yulia pun memberi kesempatan pada Presiden yang baru terpilih Viktor Yanukovich untuk mengganti pejabat dan mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Juru bicara parlemen Volodymyr Lytvyn mengatakan fraksi-fraksi di parlemen telah bertemu setelah mitra koalisi gagal mendapatkan tanda tangan yang cukup untuk menunjukkan solidnya dukungan mayoritas.

Yulia yang dikenal sangat pro-barat masih bertahan di kursinya tapi ia menghadapi mosi tidak percaya dalam pemerintahannya Rabu (3/3) besok waktu setempat. Hal itu akan makin menyulitkannya mempertahankan kekuasaan.

Bagi Viktor dan pendukungnya yang memenangkan pemilu 7 Februari lalu, kejatuhan koalisi pemerintahan merupakan hal yang dinantikan untuk segera membentuk koalisi parlemen dan pemerintahan baru. Yulia menolak mengakui kemenangan Viktor kemarin dan mengatakan pihak lawan telah menghancurkan benteng terakhir mereka.

Ukraina saat ini sangat membutuhkan stabilitas politik untuk mengatasi krisis ekonomi yang melemahkan perekonomian negeri itu.

Sesuai hukum Ukraina,setelah pemerintahan jatuh, para pemimpin partai politik diberi waktu 30 hari untuk membentuk parlemen serta 60 hari untuk membangun pemerintahan baru. Kalau sampai batas itu pemerintahan belum terbentuk, bisa saja dilakukan pemilihan ulang.


REUTERS | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya