TKI Korban Penyiksaan Dirawat di Ruang Psikiatri

Reporter

Editor

Senin, 1 Maret 2010 10:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pihak Rumah Sakit Erfan dan Bagedo di Jedah, pekan lalu, menerima surat dari Kepolisian Safa yang meminta agar menyerahkan Sariti Haiti, pembantu asal Indonesia yang disiksa kepada majikannya.

"Karena kami mengkhawatirkan korban, kami tempatkan di bangsal psikiatri yang dijaga sepanjang hari. Kami juga memberitahu masyarakat nasional untuk hak asasi manusia, yang mengatakan kepada kami untuk tidak memberikan kepada majikannya," kata dokter Ahmed Erfan.

Dokter Erfan sangat kaget karena Konsulat Indonesia menolak bekerja sama dengan rumah sakit. Pihak rumah sakit akan mengikuti perintah gubernur setempat. "Kami tidak mengkhawatirkan soal tagihan, namun kami sangat prihatin mengenai kesehatan korban," ujarnya.

Pihak Komisi Hak Asasi Manusia menyatakan bakal membahas kasus penyiksaan tersebut dengan pihak-pihak terkait.

Sariti yang tiba di Arab Saudi pada Agustus 2009, mengalami nasib malang. Majikannya kerap menganiaya sejak sebulan bekerja. Sariti mengaku majikannya sering melempar makanan jika ia telat menuntaskan pekerjaan.

Sang majikan juga memaksa mencukur rambut depan Sariti agar tak keluar rumah dan mengancam akan memotong semua rambutnya jika melawan.

Menurut Sariti, dirinya dituduh majikan mencuri perhiasan emas. "Dia menghadapkan saya ke depan anak-anaknya dan mencopot seluruh pakaian saya untuk memeriksa badan saya, apakah saya menyembunyikan perhiasan di balik pakaian," ungkap Sariti.

Majikan, lanjut Sariti, juga pernah menyuruhnya pergi setelah memberi paspor miliknya dengan tujuan agar dirinya dituduh kabur. Makanya ia tidak mau kabur dari rumah majikan karena takut dituduh dan dilaporkan ke polisi.

"Majikan saya juga pernah bilang rasa teh yang saya buat berbeda. Ia menuduh saya mencampur air kencing ke teh. Saya tidak pernah berbuat begitu dan saya katakan itu perbuatan haram. Malah kemudian ia maksa saya agar minum air kencing anak-anaknya di depan mereka," urai Sariti.

Sariti menambahkan, ia juga pernah dipukul kepalanya oleh majikan dengan wajan pada 19 Desember 2009, hingga luka parah. "Saya disuruh menutupi kepala dan menghilangkan bekas darah di lantai. Majikan mengamcam akan memotong tubuh saya kalau saya tidak nurut," ungkapnya.

Sariti mengaku sangat takut dirinya akan dibunuh pada suatu hari nanti. Ia kemudian meloncat dari apartemen majikan untuk menyelamatkan diri dan selanjutnya tidak ingat apa-apa lagi setelah mengetahui penjaga melarang dirinya agar tidak lompat dari apartemen itu.

Arabnews l Basuki Rahmat N

TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

17 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya