Australia Desak Israel Jelaskan Paspor Palsu Pembunuh Komandan Hamas

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Februari 2010 12:13 WIB

TEMPO Interaktif, Canberra - Australia menujukkan keresahannya. Negeri Kangguru ini mulai meningkatkan tekanan terhadap Israel atas paspor palsu terkait dengan pembunuhan komandan Hamas di Dubai.

Perdana Menteri Kevin Rudd mengatakan pemerintah tengah-kiri memiliki "benar-benar garis keras" untuk mempertahankan integritas dari sistem paspor negerinya dan menganggap serius tuduhan bahwa pembunuh Mossad diduga telah mencuri identitas warga Australia.

"Itu sebabnya menteri luar negeri telah memanggil duta besar Israel dan meminta penjelasan," ujar Rudd kepada wartawan. "Sejauh ini kita tidak puas dengan penjelasan itu."

Canberra telah memanggil duta besar Yuval Rotem, Kamis (25/2), dan memperingatkan bahwa ikatan persahabatan akan berisiko jika Israel ternyata terbukti telah mensponsori atau merestui dengan tiga paspor warga Australia, yang terkait dengan pembunuhan Mahmud al-Mabhuh.

Rudd mengatakan, "Ini sangat kompleks dan masalah-masalah intelijen keamanan" sedang dipertaruhkan. "Saya ingin melangkah sangat hati-hati dengan keamanan dan intelijen yang timbul dalam hubungannya dengan masing-masing individu dan keluarga yang bersangkutan dengan masalah ini," katanya. "Karena itu aku memilih kata-kata saya sangat hati-hati agar tidak kompromi setiap orang atau agar tidak kompromi apa pun melanjutkan penyelidikan."

Advertising
Advertising

Nama-nama yang ditengarai agen Mossad yang berbasis Australia - Yosua Daniel Bruce, Nicole Sandra McCabe dan Adam Korman - adalah di antara 15 nama dalam kaitannya dengan pembunuhan al-Mabhuh, yang ditemukan meninggal di kamar hotel mewah di Dubai tanggal 20 Januari.

Duta Besar Israel di empat negara-negara Eropa telah dipanggil untuk melakukan pembicaraan dan Uni Eropa juga telah menyuarakan kemarahan atas penggunaan paspor palsu setelah sejak awal daftar 11 orang telah dirilis.

Polisi Dubai sangat mencurigai Mossad, dinas rahasia Israel, yang melaksanakan aksi dan telah menyerukan penangkapan kepala agen mata-mata.


SYDNEY MORNING HERALD| NUR HARYANTO

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya